Bantuan masyarakat Indonesia sudah dinikmati penduduk Gaza
16 Juli 2014 18:39 WIB
ilustrasi Doa Bagi Gaza Pendakwah Ustad Arifin Ilham, aktor Fuad Baradja, Ustad Yusuf Mansur dan bintang sinetron Sahrul Gunawan saat hadir dalam acara buka puasa bersama dan doa bagi Gaza di Jakarta, Selasa (15/7). (ANTARA FOTO/Teresia May)
Jakarta, (ANTARA News) - Bantuan kemanusiaan bangsa Indonesia untuk rakyat Palestina, melalui lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sudah mewujud dalam bentuk paket pangan.
Penduduk Gaza pun ikut menikmati makanan berbuka penuh gizi yang disalurkan oleh mitra dan relawan lokal ACT di Gaza, Palestina.
"Pengiriman dana operasional tergantung kebutuhan pihak Jabaliya Medical Centre," ujar Vice President ACT Ibnu Khajar melalui rilis yang diterima ANTARA News, Jakarta, Rabu.
Di tengah kecamuk perang yang belum ada tanda-tanda berhenti, relawan ACT bertekad segera mengirim food parcel, obat-obatan, dan membuka Dapur Umum Ramadhan, serta pengadaan air minum dengan truk tanki air yang akan keliling di Gaza City.
Selama ini, secara periodik ACT menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut kepada Palestina. Selain bantuan pangan bagi sebagian besar penduduk Gaza yang kehilangan mata pencaharian akibat perang, ACT juga mengirim donasi dari masyarakat Indonesia untuk kebutuhan kesehatan melalui Jabaliya Medical Centre.
Akibat bombardir militer Israel, penduduk Gaza kini harus mengalami kesulitan lebih parah lagi. Selain kesulitan memperoleh makanan, penduduk Gaza kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sebenarnya penduduk Gaza sudah bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih akibat air tanah disedot oleh pihak Israel, untuk keperluan penduduk Kota Tel Aviv dan daerah-daerah sekitarnya," terang Senior Vice President ACT Imam Akbari.
"Kesulitan hidup penduduk Gaza masih ditambah dengan sebagian penduduk yang rumahnya rata dengan tanah akibat terkena bom militer Israel," pungkas Imam.
Memasuki hari kedelapan, korban tewas akibat gempuran udara Israel ke Gaza semakin bertambah dan kini mencapai angka 186 jiwa. Jumlah ini melebihi jumlah korban tewas dalam konflik Zionis Israel dan Palestina yang terjadi November 2012 lalu.
Dalam dua serangan terpisah yang terjadi pada Senin (14/7) malam, dilaporkan 5 warga Palestina tewas. Juru bicara dinas urusan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra menuturkan, serangan udara di Rafah, Gaza bagian selatan menewaskan 3 orang, termasuk seorang anak.
(zul)
Penduduk Gaza pun ikut menikmati makanan berbuka penuh gizi yang disalurkan oleh mitra dan relawan lokal ACT di Gaza, Palestina.
"Pengiriman dana operasional tergantung kebutuhan pihak Jabaliya Medical Centre," ujar Vice President ACT Ibnu Khajar melalui rilis yang diterima ANTARA News, Jakarta, Rabu.
Di tengah kecamuk perang yang belum ada tanda-tanda berhenti, relawan ACT bertekad segera mengirim food parcel, obat-obatan, dan membuka Dapur Umum Ramadhan, serta pengadaan air minum dengan truk tanki air yang akan keliling di Gaza City.
Selama ini, secara periodik ACT menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut kepada Palestina. Selain bantuan pangan bagi sebagian besar penduduk Gaza yang kehilangan mata pencaharian akibat perang, ACT juga mengirim donasi dari masyarakat Indonesia untuk kebutuhan kesehatan melalui Jabaliya Medical Centre.
Akibat bombardir militer Israel, penduduk Gaza kini harus mengalami kesulitan lebih parah lagi. Selain kesulitan memperoleh makanan, penduduk Gaza kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sebenarnya penduduk Gaza sudah bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih akibat air tanah disedot oleh pihak Israel, untuk keperluan penduduk Kota Tel Aviv dan daerah-daerah sekitarnya," terang Senior Vice President ACT Imam Akbari.
"Kesulitan hidup penduduk Gaza masih ditambah dengan sebagian penduduk yang rumahnya rata dengan tanah akibat terkena bom militer Israel," pungkas Imam.
Memasuki hari kedelapan, korban tewas akibat gempuran udara Israel ke Gaza semakin bertambah dan kini mencapai angka 186 jiwa. Jumlah ini melebihi jumlah korban tewas dalam konflik Zionis Israel dan Palestina yang terjadi November 2012 lalu.
Dalam dua serangan terpisah yang terjadi pada Senin (14/7) malam, dilaporkan 5 warga Palestina tewas. Juru bicara dinas urusan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra menuturkan, serangan udara di Rafah, Gaza bagian selatan menewaskan 3 orang, termasuk seorang anak.
(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: