"ZAuto adalah wujud nyata dari pengelolaan zakat produktif, yang bukan sekadar bantuan, tetapi investasi dalam keterampilan dan masa depan para mustahik," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Baznas bantu mustahik di Jatim lewat paket wirausaha bengkel ZAuto
"Kami ingin mustahik yang kami bina nantinya tidak bergantung lagi pada bantuan, namun dapat mandiri melalui usaha bengkel motor yang mereka kelola," ujarnya.
Saidah menjelaskan pihaknya memberikan pelatihan keterampilan mekanik dan manajemen usaha, peralatan bengkel lengkap, seperti baju mekanik, kompresor, alat pembuka baut otomatis, infus injeksi dan alat khusus, serta bantuan modal usaha berupa suku cadang, oli, ban, bohlam, kanvas rem, dan suku cadang motor lainnya.
Di Provinsi Jawa Tengah, lanjut dia, ada 15 orang mustahik dari 15 kabupaten/kota yang telah mendapat pelatihan dan bantuan usaha untuk mengelola bengkel motor secara mandiri.
Sejumlah kabupaten/kota tersebut, yakni Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Banyumas, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Kebumen, Semarang, Sragen, Sukoharjo, dan Kabupaten Tegal, serta Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kota Surakarta.
Baca juga: David Chalik apresiasi perkembangan tata kelola zakat di Baznas RI
Baca juga: Menko PMK ungkap pentingnya zakat untuk keadilan sosial di Indonesia
Ia menilai program ini sejalan dengan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui zakat produktif.
"Hadirnya program Ini juga menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan zakat yang tepat sasaran bisa memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat," ucap Nana Sudjana.