IDI: Peran dokter diperlukan sempurnakan telerobotik kedokteran
4 November 2024 21:16 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib Khumaidi saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi
Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mohammad Adib Khumaidi mengatakan peranan dokter menangani pasien secara fisik diperlukan guna menyempurnakan adanya pengembangan teknologi telerobotik dalam bidang kedokteran.
"Kata kunci dalam teknologi adalah teknologi berasal dari sebuah pengetahuan, dan teknologi tidak akan membuat sebuah pengetahuan baru. Karena hanya sebuah alat yang membantu pekerjaan manusia," ujar Mohammad Adib Khumaidi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan karena teknologi robotik di bidang kedokteran tersebut merupakan sebuah alat, maka perlu peranan dokter secara fisik dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien.
"Karena hanya jadi alat maka kata kunci tetap pada manusianya yaitu dokter. Jadi pemeriksaan pasien tetap memerlukan sentuhan dan komunikasi tatap muka dengan dokter, karena pasien ini bukan objek tapi subjek yang harus dilayani sebagai manusia," katanya.
Baca juga: RSCM sebut pembedahan dengan teknologi robotik unggul dalam ketepatan
Baca juga: RSCM sukses operasi bedah hati menggunakan teknologi robotik
Dia melanjutkan dengan tetap berperannya dokter melayani secara langsung tatap muka, akan memperlengkapi konsep yang saat ini tengah dibangun di bidang kedokteran sebagai upaya perkembangan teknologi yakni melalui teleradiologi, telemedicine dan telerobotik.
"Perkembangan teknologi yang sekarang di luar negeri eranya terbalik, bukan era terkait teknologinya tapi masyarakat dan pasien lebih pilih ada sentuhan manusianya. Sebab kalau teknologi saja tidak ada sentuhan manusia maka akan menimbulkan permasalahan dalam pelayanan," ucap dia.
Ia pun mendorong para dokter tidak melupakan komunikasi dan pelayanan secara fisik kepada pasien.
"Karena pasien ini perlu sekali dilayani dengan baik, terlebih ini berpengaruh dengan psikologi pasien. Tanpa komunikasi dan pelayanan secara fisik mungkin akan mempengaruhi psikologi pasien serta membuatnya tidak kunjung sembuh," ujarnya.*
Baca juga: RSCM: Telerobotik atasi kekurangan dokter untuk pemerataan kesehatan
Baca juga: Ahli jelaskan pemanfaatan teknologi robotik dalam pembedahan
"Kata kunci dalam teknologi adalah teknologi berasal dari sebuah pengetahuan, dan teknologi tidak akan membuat sebuah pengetahuan baru. Karena hanya sebuah alat yang membantu pekerjaan manusia," ujar Mohammad Adib Khumaidi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan karena teknologi robotik di bidang kedokteran tersebut merupakan sebuah alat, maka perlu peranan dokter secara fisik dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien.
"Karena hanya jadi alat maka kata kunci tetap pada manusianya yaitu dokter. Jadi pemeriksaan pasien tetap memerlukan sentuhan dan komunikasi tatap muka dengan dokter, karena pasien ini bukan objek tapi subjek yang harus dilayani sebagai manusia," katanya.
Baca juga: RSCM sebut pembedahan dengan teknologi robotik unggul dalam ketepatan
Baca juga: RSCM sukses operasi bedah hati menggunakan teknologi robotik
Dia melanjutkan dengan tetap berperannya dokter melayani secara langsung tatap muka, akan memperlengkapi konsep yang saat ini tengah dibangun di bidang kedokteran sebagai upaya perkembangan teknologi yakni melalui teleradiologi, telemedicine dan telerobotik.
"Perkembangan teknologi yang sekarang di luar negeri eranya terbalik, bukan era terkait teknologinya tapi masyarakat dan pasien lebih pilih ada sentuhan manusianya. Sebab kalau teknologi saja tidak ada sentuhan manusia maka akan menimbulkan permasalahan dalam pelayanan," ucap dia.
Ia pun mendorong para dokter tidak melupakan komunikasi dan pelayanan secara fisik kepada pasien.
"Karena pasien ini perlu sekali dilayani dengan baik, terlebih ini berpengaruh dengan psikologi pasien. Tanpa komunikasi dan pelayanan secara fisik mungkin akan mempengaruhi psikologi pasien serta membuatnya tidak kunjung sembuh," ujarnya.*
Baca juga: RSCM: Telerobotik atasi kekurangan dokter untuk pemerataan kesehatan
Baca juga: Ahli jelaskan pemanfaatan teknologi robotik dalam pembedahan
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: