Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menilai Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, menjadi salah satu solusi hunian layak yang dapat ditempati masyarakat saat ini. Hal tersebut, kata Rany melalui keterangannya di Jakarta, Senin, mengingat lahan di Jakarta sudah sangat terbatas dan harganya mahal.

Sementara, dengan tarif mulai Rp1,1 juta hingga Rp2,2 juta, masyarakat bisa menempati hunian di tengah kota Jakarta dengan fasilitas dan transportasi yang menunjang kebutuhan.

"Yang penting warga Jakarta bisa punya tempat tinggal yang layak. Sekarang kalau mau punya rumah layak huni, lahannya terbatas, harganya mahal, beli tanah dan bangun rumah kan 'double cost'," ujar Rany.

Baca juga: DPRD serahkan kebijakan gratis Rusun Pasar Rumput ke pemerintah
Baca juga: Pemerintah gratiskan sewa rusun bagi korban kebakaran Manggarai
Arsip foto - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani memberikan keterangan kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (19/3/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Dia pun setujui Rusun Pasar Rumput segera diisi setelah dua tahun kosong. Harapannya, selain memiliki hunian layak, masyarakat juga terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sanitasi buruk, seperti di kawasan kumuh miskin.
"Siapapun yang masuk kriteria boleh mendaftar. Tentunya lewat verifikasi ya, dengan harga yang cukup 'reasonable' dari sebelumnya. Daripada kosong, tidak terpakai, mending digunakan untuk yang membutuhkan," kata Rany.

Perumda Pasar Jaya pada Jumat (1/11) melakukan gelar griya (open house) Rusun Pasar Rumput agar para calon penyewa bisa melihat langsung kondisi dan fasilitasnya.

Terdapat dua tipe hunian di Rusun Pasar Rumput, yaitu tipe "hook" seluas 38 meter persegi (m2) dan tipe standar seluas 36 m2.

Untuk tarif sewa Rusun Pasar Rumput bervariasi, ditetapkan mulai Rp1,1 juta hingga Rp2,25 juta per bulan. Adapun tarif tersebut menyesuaikan tipe dan kemampuan calon penyewa.