Jakarta (ANTARA) - Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai ada pembahasan strategi-strategi politik dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang berlangsung pada Minggu (3/11) di Solo, Jawa Tengah.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI itu mengatakan pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi saat momen Pilkada 2024. Selain itu, akhir-akhir ini juga ada beberapa isu yang tengah hangat diperbincangkan, seperti kabinet dan kasus korupsi.

"Mungkin bisa saja bahas pilkada, bahas kabinet, atau mungkin juga ngobrol soal Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang baru saja dibentuk," kata Hendri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Maka dari itu, dia menilai pertemuan tersebut bukanlah pertemuan biasa antara kedua tokoh bangsa, melainkan merupakan pertemuan yang menunjukkan adanya hubungan dinamis antara kedua tokoh tersebut.

Dia pun tak memungkiri jika banyak masyarakat yang menilai bahwa Prabowo seperti masih berada di bawah bayang-bayang Jokowi karena pertemuan tersebut.

Namun, ia meyakini bahwa Prabowo adalah pemimpin yang berdaulat tanpa dipengaruhi pemimpin-pemimpin sebelumnya.
"Saya masih memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo untuk terus menjalankan kabinetnya, pemerintahannya sampai 100 hari ke depan," kata dia.

Sebelumnya, Minggu (3/11), Presiden Prabowo menemui Joko Widodo di kediamannya yang berada di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Adapun Prabowo setelah menemui Joko Widodo di kediamannya selama 30 menit, keduanya melanjutkan perbincangan di salah satu angkringan Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/11) malam.

Kunjungan Prabowo ke kediaman pribadi Jokowi dilakukan usai mantan Menteri Pertahanan RI itu melakukan kunjungan kerja ke Merauke, Papua, Minggu (3/11) siang.

Baca juga: Presiden Prabowo temui Jokowi di Solo
Baca juga: Ridwan Kamil temui Jokowi bahas masa depan Jakarta