Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Golkar Fahmi Idris menyesalkan gaya kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) yang memperlakukan Partai Golkar seperti sebuah perusahaan, dengan tidak mengakomodasi kader muda untuk maju di dalam partai.

"Ical mengendalikan Golkar tidak sebagaimana tradisi memimpin sebuah organisasi. Dia seperti mengelola perusahaan. Dia tidak mempertimbangkan keberadaan kader muda," kata Fahmi Idris di sela-sela konferensi pers penyelamatan Partai Golkar yang digelar kader Golkar lintas generasi di Jakarta, Selasa.

Fahmi mengatakan bahwa Ical bahkan memasukkan orang yang tidak dikenal ke dalam Partai Golkar, padahal orang itu tidak mengikuti jenjang kaderisasi yang ditetapkan.

"Contohnya Rizal Mallarangeng, dia tidak pernah ada di Golkar. Tiba-tiba lompat ke Golkar. Buruk sekali," tegas Fahmi Idris.

Oleh karena itu, kata Fahmi, kader Golkar lintas generasi menyerukan kepada seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk berjuang mengembalikan Golkar di jalur yang benar.

Penyelamatan partai Golkar dinilai harus diawali dengan menggelar Musyawarah Nasional ke-sembilan Partai Golkar sesuai AD/ART, selambat-lambatnya 4 Oktober 2014.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengatakan kader-kader di partainya yang melontarkan wacana percepatan munas Partai Golkar merupakan orang-orang yang tidak memiliki hak suara di partai.

"Yang ngomong itu semua tidak punya hak suara. Tidak ada juga suara daerah yang menginginkan munas dipercepat," kata Ical.