Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan sebanyak 25 persen dari 146 program studi (prodi) di perguruan tinggi tersebut terakreditasi internasional hingga 2029.

"Target akreditasi internasional ini merupakan bagian dari internasionalisasi atmosfer akademik di Unand," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Senin.

Baca juga: Kemenkumham paparkan tantangan kekayaan intelektual pada era digital

Ia mengatakan, saat ini dari 146 program studi baru 21 di antaranya yang mengantongi akreditasi internasional. Rinciannya 16 program studi strata satu, dan lima program studi strata dua.

Untuk mencapai 25 persen program studi terakreditasi internasional tersebut Unand telah menyusun rencana strategis 2025 hingga 2029. Namun, dokumen tersebut masih dalam tahap finalisasi dan masih menunggu penetapan Majelis Wali Amanat (MWA).

Dalam dokumen tersebut terdapat empat pilar utama yang disusun oleh perguruan itu. Pertama, internasionalisasi atmosfer akademik yang menargetkan 90 persen program studi berstatus unggul pada 2029. Untuk mewujudkannya perguruan tinggi tertua di luar Jawa itu melakukan sejumlah terobosan. Mulai dari pembenahan akademik, kurikulum dan sarana prasarana.

Termasuk pula program yang saat ini masih berjalan yakni equity seperti kunjungan profesor, pertukaran dosen, mahasiswa dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.

Baca juga: Pakar: Pemerintah pantau Mentawai usai lepas status daerah tertinggal

"Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan mutu kelulusan dan reputasi Universitas Andalas sehingga target rangking dunia 800-1.000 dapat tercapai pada 2029," sebut dia.

Dalam rencana strategis tersebut kampus yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 13 September 1956 itu juga menekankan aspek digitalisasi. Dalam implementasinya, Unand membentuk dua tim task force yang akan fokus pada digitalisasi sistem keuangan, dan digitalisasi sistem inti akademik (core akademik system).

Selanjutnya, pilar ketiga yang masuk ke dalam rencana strategis ialah riset inovatif yang bertujuan untuk menciptakan pusat-pusat unggulan yang berorientasi pada produk yang bermanfaat bagi masyarakat, serta tidak hanya sebatas publikasi.

Terakhir, peningkatan kesejahteraan para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Khusus mahasiswa, kampus dengan motto "Untuk Kedjajaan Bangsa" tersebut memperluas akses beasiswa melalui kolaborasi dengan alumni, penambahan dana abadi serta dukungan dari Unit Pengelola Zakat (UPZ).

Baca juga: Unand: Perhumas berperan penting cerdaskan publik di era post truth