Bulu tangkis
Pelatih sebut Dhinda berpotensi untuk berkembang lebih jauh
3 November 2024 18:56 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Malaysia Karupathevan Letshanaa pada final Indonesia Masters II Super 100 2024 di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/11/2024). Kadek Dhinda menjuarai tunggal putri Indonesia Masters II Super 100 usai menang dengan skor 21-19 dan 21-17. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/tom.
Jakarta (ANTARA) - Pelatih sektor tunggal putri pratama di Pelatnas PBSI Cipayung, Morico Harda, menilai Ni Kadek Dhinda Amartya masih berpotensi untuk mengembangkan kemampuan lebih jauh setelah memboyong gelar juara Indonesia Masters II Super 100-2024 di Surabaya, Minggu.
Dalam laga final yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Dhinda menjadi juara setelah mengalahkan wakil Malaysia Karupathevan Letshanaa dengan skor 21-19, 21-17.
“Ke depannya kami akan mencoba untuk menambah kekuatan kaki Dhinda agar lebih tahan lagi saat bermain di level yang lebih tinggi. Dari ajang ini kami menjadi tahu apa yang masih menjadi kekurangan Dhinda,” kata Morico, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
“Bicara mengenai potensi, saya merasa Dhinda punya semangat juang tidak mau mengalah yang tinggi. Tentu hal ini sangat luar biasa dan kami mencoba terus untuk meningkatkannya. Dhinda merupakan contoh yang baik buat pemain lainnya,” ujarnya menambahkan.
Perjuangan Dhinda mendapatkan apresiasi dari Morico Harda. Pelatih berusia 31 tahun itu menilai pemain asal Denpasar itu meraih gelar juara dengan perjuangan luar biasa.
Baca juga: Dhinda keluar sebagai juara Indonesia Masters II Super 100-2024
Memulai dari babak kualifikasi, sepanjang babak utama lawan yang dihadapi Dhinda juga terbilang tangguh. Sejak 32 besar sampai partai puncak, dengan konsistensi, akhirnya Dhinda mampu menjadi juara.
“Saya menilai tidak mudah perjuangan Dhinda untuk menjadi juara. Berjuang dari bawah dengan bermain dua kali pada babak kualifikasi, Dhinda tampil luar biasa dengan mengalahkan pemain yang peringkatnya lebih tinggi. Hal ini membuat saya mengapresiasi perjuangannya,” jelas Morico.
Ke depannya, Morico berharap agar para pemain di sektor tunggal putri pratama bisa menyusul senior-seniornya berlaga di level tertinggi.
Selain berlatih keras, mental petarung di lapangan para pemain harus terus ditumbuhkan untuk bisa meraih hasil yang baik pada setiap turnamen.
“Sebagai pelatih saya ingin meningkatkan mental pemain di lapangan. Saya ingin terus membangkitkan semangat juang para pemain agar bisa menemukan karakter yang tidak mau menyerah di lapangan. Ibaratnya mereka harus bisa mati-matian dan memberikan pembuktian. Saya rasa hal itu sekarang sudah dibuktikan oleh Dhinda dan dia punya mental seperti itu,” jelas Morico.
“Bicara masalah teknik, saya rasa semua pemain punya teknik yang sangat baik. Untuk di tunggal putri pratama saya merasa harus perlu dibentuk disiplin, mental, dan attitude serta semangat enggak mau kalahnya,” ujarnya.
Baca juga: Herry IP apresiasi konsistensi ganda campuran di Surabaya
Baca juga: Yere/Rahmat genapkan gelar untuk tuan rumah di Indonesia Masters
Dalam laga final yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Dhinda menjadi juara setelah mengalahkan wakil Malaysia Karupathevan Letshanaa dengan skor 21-19, 21-17.
“Ke depannya kami akan mencoba untuk menambah kekuatan kaki Dhinda agar lebih tahan lagi saat bermain di level yang lebih tinggi. Dari ajang ini kami menjadi tahu apa yang masih menjadi kekurangan Dhinda,” kata Morico, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
“Bicara mengenai potensi, saya merasa Dhinda punya semangat juang tidak mau mengalah yang tinggi. Tentu hal ini sangat luar biasa dan kami mencoba terus untuk meningkatkannya. Dhinda merupakan contoh yang baik buat pemain lainnya,” ujarnya menambahkan.
Perjuangan Dhinda mendapatkan apresiasi dari Morico Harda. Pelatih berusia 31 tahun itu menilai pemain asal Denpasar itu meraih gelar juara dengan perjuangan luar biasa.
Baca juga: Dhinda keluar sebagai juara Indonesia Masters II Super 100-2024
Memulai dari babak kualifikasi, sepanjang babak utama lawan yang dihadapi Dhinda juga terbilang tangguh. Sejak 32 besar sampai partai puncak, dengan konsistensi, akhirnya Dhinda mampu menjadi juara.
“Saya menilai tidak mudah perjuangan Dhinda untuk menjadi juara. Berjuang dari bawah dengan bermain dua kali pada babak kualifikasi, Dhinda tampil luar biasa dengan mengalahkan pemain yang peringkatnya lebih tinggi. Hal ini membuat saya mengapresiasi perjuangannya,” jelas Morico.
Ke depannya, Morico berharap agar para pemain di sektor tunggal putri pratama bisa menyusul senior-seniornya berlaga di level tertinggi.
Selain berlatih keras, mental petarung di lapangan para pemain harus terus ditumbuhkan untuk bisa meraih hasil yang baik pada setiap turnamen.
“Sebagai pelatih saya ingin meningkatkan mental pemain di lapangan. Saya ingin terus membangkitkan semangat juang para pemain agar bisa menemukan karakter yang tidak mau menyerah di lapangan. Ibaratnya mereka harus bisa mati-matian dan memberikan pembuktian. Saya rasa hal itu sekarang sudah dibuktikan oleh Dhinda dan dia punya mental seperti itu,” jelas Morico.
“Bicara masalah teknik, saya rasa semua pemain punya teknik yang sangat baik. Untuk di tunggal putri pratama saya merasa harus perlu dibentuk disiplin, mental, dan attitude serta semangat enggak mau kalahnya,” ujarnya.
Baca juga: Herry IP apresiasi konsistensi ganda campuran di Surabaya
Baca juga: Yere/Rahmat genapkan gelar untuk tuan rumah di Indonesia Masters
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: