Rabbi Maroko diserang karena kasus Gaza
14 Juli 2014 11:00 WIB
Seorang warga Palestina memeriksa reruntuhan masjid yang hancur akibat serangan udara Israel, di Nuseirat, Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (12/7). Serangan udara di luar satu rumah Sabtu pagi kemarin menyebabkan jumlah korban jiwa menjadi 100 orang empat hari terakhir. Israel tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan serangannya meski ada desakan internasional merundingkan gencatan senjata dengan militan Palestina. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Rabat, Maroko (ANTARA News) - Seorang pria muda memukuli seorang rabbi Maroko di ibukota ekonomi negara itu, Casablanca, selama serangan udara mematikan Israel di Gaza, kata satu laporan surat kabar setempat, Minggu.
Tel Quel mengatakan di situsnya, serangan itu terjadi pada Jumat saat Moshe Ohayon, rabbi itu, sedang berjalan menuju sinagoga Yahudi.
Penyerang tak dikenal bertanya: "Apakah Anda Yahudi? Apa Tsahal? (tentara Israel) yang menyerang dan membunuh saudara-saudara kami?," kata warta mingguan itu mengutip pernyataan sang rabbi.
Ohayan mengatakan ia dipukul hingga jatuh ke tanah dan kemudian dilempari sampai ia kehilangan kesadaran. "Saya telah mengajukan keluhan dan sedang menunggu untuk melihat apa yang terjadi," katanya.
Menurut teman-temannya dihubungi AFP, ia menderita tiga tulang rusuk patah.
Pihak berwenang Maroko tidak segera berkomentar mengenai insiden tersebut, yang terjadi beberapa jam sebelum demonstrasi digelar di Casablanca dalam solidaritas dengan rakyat Palestina.
Rabat telah mengutuk sebagai serangan Israel "tidak bisa dibenarkan dan tidak dapat diterima" terhadap Gaza, meskipun tujuannya adalah untuk menghentikan serangan roket di wilayahnya.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 160 orang Palestina sejak Selasa lalu (8/7), terutama perempuan dan anak-anak.
Komunitas Yahudi Maroko mencapai hampir 300.000 di pertengahan 1900-an, atau 10 persen dari populasi negara Afrika Utara itu.
Tetapi angka ini menurun drastis dalam dekade setelah berdirinya negara Yahudi 1948, dan hari ini hanya sekitar 5.000 orang Yahudi menetap di Maroko.
Tel Quel mengatakan di situsnya, serangan itu terjadi pada Jumat saat Moshe Ohayon, rabbi itu, sedang berjalan menuju sinagoga Yahudi.
Penyerang tak dikenal bertanya: "Apakah Anda Yahudi? Apa Tsahal? (tentara Israel) yang menyerang dan membunuh saudara-saudara kami?," kata warta mingguan itu mengutip pernyataan sang rabbi.
Ohayan mengatakan ia dipukul hingga jatuh ke tanah dan kemudian dilempari sampai ia kehilangan kesadaran. "Saya telah mengajukan keluhan dan sedang menunggu untuk melihat apa yang terjadi," katanya.
Menurut teman-temannya dihubungi AFP, ia menderita tiga tulang rusuk patah.
Pihak berwenang Maroko tidak segera berkomentar mengenai insiden tersebut, yang terjadi beberapa jam sebelum demonstrasi digelar di Casablanca dalam solidaritas dengan rakyat Palestina.
Rabat telah mengutuk sebagai serangan Israel "tidak bisa dibenarkan dan tidak dapat diterima" terhadap Gaza, meskipun tujuannya adalah untuk menghentikan serangan roket di wilayahnya.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 160 orang Palestina sejak Selasa lalu (8/7), terutama perempuan dan anak-anak.
Komunitas Yahudi Maroko mencapai hampir 300.000 di pertengahan 1900-an, atau 10 persen dari populasi negara Afrika Utara itu.
Tetapi angka ini menurun drastis dalam dekade setelah berdirinya negara Yahudi 1948, dan hari ini hanya sekitar 5.000 orang Yahudi menetap di Maroko.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: