Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menegaskan komitmennya mendukung visi Indonesia Emas 2045, dengan mengoptimalkan potensi zakat sebagai upaya strategis mengentaskan kemiskinan melalui pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum melalui keterangan di Jakarta, Minggu, mengungkapkan Indonesia memiliki potensi zakat yang sangat besar, yakni mencapai Rp327 triliun per tahun.

"Dengan pengelolaan zakat yang tepat dan didukung oleh berbagai pihak, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat, dana zakat dapat menjadi instrumen strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin," katanya.

Baca juga: Baznas tekankan pengembangan amil untuk efisiensi tata kelola zakat

Meskipun potensi zakat mencapai Rp327 triliun, Mahdum menyebutkan realisasi penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) saat ini baru mencapai sekitar Rp41 triliun, yang menunjukkan selisih yang sangat signifikan.

Ia menilai salah satu masalah utama adalah tingkat literasi zakat yang rendah di kalangan masyarakat.

"Banyak masyarakat kita yang belum memahami pentingnya zakat sebagai instrumen kesejahteraan kolektif, dan hal tersebut berdampak pada rendahnya kesadaran untuk berzakat," ujarnya.

Selain literasi, Mahdum menyampaikan tantangan lain yang dihadapi Baznas adalah infrastruktur dan sinergi antarlembaga pengelola zakat.

"Dengan lebih dari 500 lembaga zakat di Indonesia, diperlukan kolaborasi untuk memastikan penyaluran zakat lebih efektif dan tepat sasaran," katanya.

Baca juga: Baznas perkuat sinergi tata kelola zakat dengan 167 perwakilan LAZ RI

Di tengah tantangan yang ada, Mahdum menyatakan pihaknya melihat dukungan pemerintah sebagai peluang besar untuk memperkuat pengelolaan zakat di Indonesia.

"Dukungan tersebut berupa regulasi dan infrastruktur yang memungkinkan lembaga pengelola zakat seperti Baznas ini memiliki landasan yang kuat dalam menjalankan tugasnya, serta dapat meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap Baznas," ucapnya.

Mahdum menyebutkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan swasta dan organisasi lain, juga penting untuk memperluas jangkauan program berbasis zakat dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Selain itu, ia menyatakan pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pengelola zakat untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Baznas tekankan layanan zakat untuk tingkatkan kepercayaan masyarakat

"Dengan SDM yang berkualitas dan profesional, didukung oleh penerapan digitalisasi dalam pengelolaan zakat, kita bisa mewujudkan pengelolaan yang lebih efisien, transparan, dan tepat sasaran," tutur Mokhamad Mahdum.