Kota Cirebon (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Jawa Barat, mempromosikan Museum
CAVE Artificial Intelligence (AI) Lorong Waktu Sejarah (LOTUS) di Keraton Kasepuhan untuk mendongkrak kunjungan turis di destinasi wisata tersebut.
“Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya tarik dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon,” kata Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Sabtu.
Dia mengatakan promosi ini dilakukan pada pertemuan resmi yang diselenggarakan oleh Disbudpar, serta melalui unggahan media sosial milik pemerintah daerah.
Selain itu, pihaknya juga mendampingi pengelolaan museum, agar wahana terbaru di Keraton Kasepuhan itu memenuhi standar dan regulasi nasional.
Agus menjelaskan museum tersebut memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam bentuk cave automatic virtual environment, yang menampilkan sejarah Cirebon secara visual dan interaktif.
Keraton Kasepuhan, menurutnya, sudah dipilih sebagai proyek percontohan pertama pada pengembangan destinasi wisata berbasis teknologi AI ini.
“Dengan hadirnya Museum CAVE AI pertama di Keraton Kasepuhan, kami bersama pihak keraton dapat memberikan edukasi sejarah yang lebih menarik dan bermanfaat untuk pengunjung,” tuturnya.
Agus menyebutkan pengembangan destinasi berbasis AI ini dapat memperkuat daya tarik, daya saing, dan keberlanjutan pariwisata heritage di Cirebon.
Selain meningkatkan jumlah kunjungan, pihaknya meyakini museum ini juga dapat memperpanjang durasi kunjungan wisatawan di Kota Cirebon.
Ia mengungkapkan sampai September 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan mencapai 82.245 orang, terdiri atas 702 turis asing dan 81.543 turis domestik.