Toko ganja legal pertama di Seattle ludes diserbu pembeli
13 Juli 2014 10:51 WIB
Sue Harank, pemilik bersama klinik ganja Alpine Herbal Wellness, berpose disamping sebuah poster menunjukkan berbagai jenis ganja di tokonya di Denver, Senin (20/6). Klinik ganja di negara bagian AS yang telah mendapat legalitas berjuang mendapatkan pelayanan dari bank dan perusahaan kredit, dengan tekanan dari pihak federal yang menganggap bisnis yang menghasilkan $1,7 milyar pertahun tersebut ilegal. "Ini adalah mimpi buruk" ungkap Sue Harank, pemilik bersama klinik, saat mencari bantuan dari bank. (REUTERS/Rick Wilking)
Jakarta (ANTARA News) - Toko ganja pertama dan satu-satunya di Seattle, Amerika Serikat, terpaksa tutup pada Jumat setelah kehabisan stok hanya dalam waktu tiga hari sejak Washington menjadi negara bagian kedua di Amerika Serikat, yang melegalkan penjualan ganja pada orang dewasa.
Toko bernama Cannabis City dibuka di Seattle, Selasa, dengan menjual setidaknya 4,5 kilogram marijuana, dan pada Rabu semua ganja habis terjual. Satu pesan pada jaringan telepon toko itu mengatakan toko itu akan dibuka lagi pada 21 Juli.
Ada kekhawatiran luas kekurangan persediaan ganja akan mempengaruhi pengecer pekan ini setelah negara mengeluarkan 25 lisensi pertama ke outlet, di bawah aturan ketat dan pengenaan sistem pajak yang disetujui pemilih pada November 2012.
Beberapa pemilik bisnis berencana membatasi jumlah ganja, pelanggan yang datang awal bisa membeli. Hal itu sebagai upaya membuat persediaan awet.
Amber McGowan, manajer di Cannabis City, mengatakan kepada Reuters, pada hari Kamis, toko kemungkinan tidak akan memiliki cukup persediaan untuk tetap buka melayani jadwal teratur jam kerja hingga pengiriman yang jatuh tempo minggu depan.
Dia mengatakan toko hanya mampu untuk tetap buka asalkan ada pembatasan pembelian enam gram perpembelian, alih-alih sebesar yang diperbolehkan hukum, 28 gram.
Penjualan di Colorado dan kemudian Washington menjadi trend meluas atas liberalisasi dan aktivitas pro-ganja yang terus-menerus ada di Amerika Serikat.
Kemajuan di Washington lambat, namun bagaimanapun, dengan peraturan negara yang masih memproses lebih dari 300 aplikasi perijinan, dan petani yang diperbolehkan menanam hanya menghasilkan panen yang terbatas sejauh ini.
Industri mengatakan kekurangan stok itu cenderung hanya bersifat sementara, yang disebabkan antara lain oleh waktu singkat yang dipunya pengecer untuk persiapan pembukaan toko dan lonjakan permintaan.
Minggu ini, Colorado memperkirakan total permintaan ganja sebesar 130 ton.
"Satu tahun dari sekarang, produk ini kemungkinan akan menjadi jauh lebih tersedia," kata Sean Green, CEO Kouchlock Productions, produsen ganja di Washington.
Pemasok lokal lain, Wow Weed, mengatakan mereka mencoba untuk membantu toko-toko, tetapi jumlahnya terlalu banyak.
"Kami telah mendengar dari pengecer. Pesan suara saya penuh setiap hari," ujar Susy Wilson dari Wow Weed. "Orang yang sama menelepon berulang-ulang, berharap aku akan bisa membantu."
Konsumen yang frustrasi di Seattle, sebuah kota berpenduduk kurang lebih 630.000 jiwa, memberi solusi dari kekurangan stok tersebut.
Salah satu pemilik akun twitter mendesak toko mengdaptasi sistem Cahaya Ganja hijau untuk jendela mereja guna memberi tanda mereka memiliki stok-mirip Cahaya Panas yang diaplikasikan satu merek donat ternama.
Toko bernama Cannabis City dibuka di Seattle, Selasa, dengan menjual setidaknya 4,5 kilogram marijuana, dan pada Rabu semua ganja habis terjual. Satu pesan pada jaringan telepon toko itu mengatakan toko itu akan dibuka lagi pada 21 Juli.
Ada kekhawatiran luas kekurangan persediaan ganja akan mempengaruhi pengecer pekan ini setelah negara mengeluarkan 25 lisensi pertama ke outlet, di bawah aturan ketat dan pengenaan sistem pajak yang disetujui pemilih pada November 2012.
Beberapa pemilik bisnis berencana membatasi jumlah ganja, pelanggan yang datang awal bisa membeli. Hal itu sebagai upaya membuat persediaan awet.
Amber McGowan, manajer di Cannabis City, mengatakan kepada Reuters, pada hari Kamis, toko kemungkinan tidak akan memiliki cukup persediaan untuk tetap buka melayani jadwal teratur jam kerja hingga pengiriman yang jatuh tempo minggu depan.
Dia mengatakan toko hanya mampu untuk tetap buka asalkan ada pembatasan pembelian enam gram perpembelian, alih-alih sebesar yang diperbolehkan hukum, 28 gram.
Penjualan di Colorado dan kemudian Washington menjadi trend meluas atas liberalisasi dan aktivitas pro-ganja yang terus-menerus ada di Amerika Serikat.
Kemajuan di Washington lambat, namun bagaimanapun, dengan peraturan negara yang masih memproses lebih dari 300 aplikasi perijinan, dan petani yang diperbolehkan menanam hanya menghasilkan panen yang terbatas sejauh ini.
Industri mengatakan kekurangan stok itu cenderung hanya bersifat sementara, yang disebabkan antara lain oleh waktu singkat yang dipunya pengecer untuk persiapan pembukaan toko dan lonjakan permintaan.
Minggu ini, Colorado memperkirakan total permintaan ganja sebesar 130 ton.
"Satu tahun dari sekarang, produk ini kemungkinan akan menjadi jauh lebih tersedia," kata Sean Green, CEO Kouchlock Productions, produsen ganja di Washington.
Pemasok lokal lain, Wow Weed, mengatakan mereka mencoba untuk membantu toko-toko, tetapi jumlahnya terlalu banyak.
"Kami telah mendengar dari pengecer. Pesan suara saya penuh setiap hari," ujar Susy Wilson dari Wow Weed. "Orang yang sama menelepon berulang-ulang, berharap aku akan bisa membantu."
Konsumen yang frustrasi di Seattle, sebuah kota berpenduduk kurang lebih 630.000 jiwa, memberi solusi dari kekurangan stok tersebut.
Salah satu pemilik akun twitter mendesak toko mengdaptasi sistem Cahaya Ganja hijau untuk jendela mereja guna memberi tanda mereka memiliki stok-mirip Cahaya Panas yang diaplikasikan satu merek donat ternama.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: