Baznas RI capai target pengumpulan zakat sebesar Rp1 triliun pada 2024
2 November 2024 08:02 WIB
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad (kiri) dan Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan (tengah). (ANTARA/HO-Baznas RI)
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI sukses mencapai target pengumpulan zakat (tidak termasuk dana titipan) sebesar Rp1 triliun pada triwulan ketiga tahun 2024, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp882 miliar.
"Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: David Chalik apresiasi perkembangan tata kelola zakat di Baznas RI
Noor mengatakan hasil ini merupakan buah dari kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, sehingga semakin banyak rakyat kurang mampu yang menerima manfaat.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kita selalu berusaha menyusun program yang matang, dimulai dari perencanaan, pengumpulan, hingga pendistribusian, kita susun dengan baik dan transparan. Dengan begitu, apa yang disalurkan melalui Baznas bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Noor berharap hasil ini menjadi pemicu semangat Baznas untuk tetap terus mengumpulkan donasi dari masyarakat Indonesia, dimana Baznas menargetkan untuk mengumpulkan dana total, termasuk infak dan sedekah sebesar Rp41 triliun pada 2024.
"Sementara tahun 2025, Baznas menargetkan Rp50 triliun. Capaian itu sekaligus memperkuat pendistribusian kepada orang-orang yang berhak menerima manfaat zakat," ujarnya.
Noor mengungkapkan dana zakat yang terkumpul melalui Baznas disalurkan ke berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti beasiswa, santripreneur, pembiayaan UMKM, microfinance, dan lain sebagainya.
Baca juga: Baznas minta seluruh LAZ tak sekadar "menjual air mata" para mustahik
Baca juga: Baznas luncurkan usaha kopi di kampus Yogyakarta perkuat santripreneur
"Program-program pemberdayaan ini dapat mengubah status masyarakat yang awalnya penerima manfaat menjadi pemberi manfaat," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan menyebut keberhasilan ini tak lepas dari sejumlah strategi, seperti penguatan literasi zakat untuk masyarakat, optimalisasi kerja fundraiser, penguatan layanan pemberi zakat, dan digitalisasi untuk kemudahan akses dan transparansi tata kelola zakat.
"Baznas juga memaksimalkan branding lembaga untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional," tutur Rizaludin Kurniawan.
"Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: David Chalik apresiasi perkembangan tata kelola zakat di Baznas RI
Noor mengatakan hasil ini merupakan buah dari kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, sehingga semakin banyak rakyat kurang mampu yang menerima manfaat.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kita selalu berusaha menyusun program yang matang, dimulai dari perencanaan, pengumpulan, hingga pendistribusian, kita susun dengan baik dan transparan. Dengan begitu, apa yang disalurkan melalui Baznas bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Noor berharap hasil ini menjadi pemicu semangat Baznas untuk tetap terus mengumpulkan donasi dari masyarakat Indonesia, dimana Baznas menargetkan untuk mengumpulkan dana total, termasuk infak dan sedekah sebesar Rp41 triliun pada 2024.
"Sementara tahun 2025, Baznas menargetkan Rp50 triliun. Capaian itu sekaligus memperkuat pendistribusian kepada orang-orang yang berhak menerima manfaat zakat," ujarnya.
Noor mengungkapkan dana zakat yang terkumpul melalui Baznas disalurkan ke berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti beasiswa, santripreneur, pembiayaan UMKM, microfinance, dan lain sebagainya.
Baca juga: Baznas minta seluruh LAZ tak sekadar "menjual air mata" para mustahik
Baca juga: Baznas luncurkan usaha kopi di kampus Yogyakarta perkuat santripreneur
"Program-program pemberdayaan ini dapat mengubah status masyarakat yang awalnya penerima manfaat menjadi pemberi manfaat," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan menyebut keberhasilan ini tak lepas dari sejumlah strategi, seperti penguatan literasi zakat untuk masyarakat, optimalisasi kerja fundraiser, penguatan layanan pemberi zakat, dan digitalisasi untuk kemudahan akses dan transparansi tata kelola zakat.
"Baznas juga memaksimalkan branding lembaga untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional," tutur Rizaludin Kurniawan.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: