Dubes Jepang harap peserta program SSEAYP jadi jembatan RI-Jepang
1 November 2024 21:52 WIB
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (duduk, tengah) dan Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora Esa Sukmawijaya (duduk, kanan) berfoto bersama dengan para peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara-Jepang (SSEAYP) 2024 pada acara pelepasan peserta di Jakarta, Jumat (1/11/2024). (ANTARA/Cindy Frishanti)
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi berharap para delegasi RI yang berpartisipasi dalam program Kapal Pemuda Asia Tenggara-Jepang (SSEAYP) 2024 bisa menjadi jembatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang.
Dalam sambutannya pada acara pelepasan delegasi RI tersebut di Jakarta, Jumat, Masaki berharap agar para delegasi RI memberikan yang terbaik untuk berinteraksi lebih banyak dengan peserta dari Jepang dan negara ASEAN lainnya.
“Saya ingin meminta Anda untuk menyampaikan pesona dan hal-hal baik Indonesia (kepada mereka),” ujar Masaki.
Masaki pun menyampaikan harapan agar pada delegasi RI juga menceritakan pengalaman mereka selama berpartisipasi dalam program SSEAYP 2024 kepada anggota keluarga dan teman-teman setelah program itu selesai.
Dubes Jepang itu juga mengatakan bahwa dia senang sekali melihat partisipasi para delegasi RI pada program SSEAYP 2024 setelah kegiatan program itu dihentikan sementara karena pandemi COVID-19.
Masaki berharap agar para delegasi RI program SSEAYP 2024 itu menikmati waktu mereka selama di Jepang, menambahkan bahwa para delegasi akan tinggal di pedesaan Jepang yang merupakan kesempatan terbaik untuk mengetahui kehidupan nyata orang Jepang.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Esa Sukmawijaya mendorong para delegasi RI untuk belajar lebih banyak dari Jepang.
“Tidak berbicara tentang bagaimana membuat produk yang bagus, industri dan beberapa teknologi, tetapi juga belajar tentang budaya dari Jepang,” kata Esa.
Dia juga meminta agar para delegasi menjaga kesehatan mereka selama menjalani program SSEAYP 2024.
“Semoga program semacam ini akan menghasilkan kolaborasi yang bermakna,” tutup Esa.
Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program/SSEAYP) pertama kali dilaksanakan pada 1974 dengan lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Program SSEAYP 2024 akan berlangsung pada 4 November 2024 hingga 11 Desember 2024 dan peserta Indonesia yang akan berpartisipasi dalam program tersebut berjumlah 15 orang.
Tema diskusi program SSEAYP 2024 adalah Soft Power dan Diplomasi Pemuda ke Pemuda, Pertumbuhan Ekonomi dan Masyarakat Berkelanjutan, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Global, Pengurangan dan Pemulihan Risiko Bencana, Kesehatan dan Kesejahteraan dan Masyarakat Digital.
Program SSEAYP bertujuan untuk mempromosikan persahabatan dan pemahaman antara para pemuda Jepang dan negara-negara anggota ASEAN untuk memperluas perspektif pemuda tentang dunia, serta memperkuat semangat kerja sama untuk kolaborasi internasional.
Program itu juga bertujuan menumbuhkan kepemimpinan pemuda di berbagai bidang dalam masyarakat global, menjadikan agenda sosial dunia dan membahas dan memecahkan isu-isu global dengan melakukan berbagai diskusi.
Kantor Kabinet Jepang mengelola SSEAYP, sementara Kemenpora mengelola program SSEAYP di Indonesia, termasuk melakukan seleksi hingga pembekalan untuk peserta yang berasal dari Indonesia.
Baca juga: Kemenpora sebut program SSEAYP bisa perkuat hubungan Indonesia-Jepang
Baca juga: Kemenpora perkuat hubungan dengan Jepang terkait pertukaran pemuda
Baca juga: 29 pemuda Indonesia akan ikut melayari Asia dan Jepang
Dalam sambutannya pada acara pelepasan delegasi RI tersebut di Jakarta, Jumat, Masaki berharap agar para delegasi RI memberikan yang terbaik untuk berinteraksi lebih banyak dengan peserta dari Jepang dan negara ASEAN lainnya.
“Saya ingin meminta Anda untuk menyampaikan pesona dan hal-hal baik Indonesia (kepada mereka),” ujar Masaki.
Masaki pun menyampaikan harapan agar pada delegasi RI juga menceritakan pengalaman mereka selama berpartisipasi dalam program SSEAYP 2024 kepada anggota keluarga dan teman-teman setelah program itu selesai.
Dubes Jepang itu juga mengatakan bahwa dia senang sekali melihat partisipasi para delegasi RI pada program SSEAYP 2024 setelah kegiatan program itu dihentikan sementara karena pandemi COVID-19.
Masaki berharap agar para delegasi RI program SSEAYP 2024 itu menikmati waktu mereka selama di Jepang, menambahkan bahwa para delegasi akan tinggal di pedesaan Jepang yang merupakan kesempatan terbaik untuk mengetahui kehidupan nyata orang Jepang.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Esa Sukmawijaya mendorong para delegasi RI untuk belajar lebih banyak dari Jepang.
“Tidak berbicara tentang bagaimana membuat produk yang bagus, industri dan beberapa teknologi, tetapi juga belajar tentang budaya dari Jepang,” kata Esa.
Dia juga meminta agar para delegasi menjaga kesehatan mereka selama menjalani program SSEAYP 2024.
“Semoga program semacam ini akan menghasilkan kolaborasi yang bermakna,” tutup Esa.
Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program/SSEAYP) pertama kali dilaksanakan pada 1974 dengan lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Program SSEAYP 2024 akan berlangsung pada 4 November 2024 hingga 11 Desember 2024 dan peserta Indonesia yang akan berpartisipasi dalam program tersebut berjumlah 15 orang.
Tema diskusi program SSEAYP 2024 adalah Soft Power dan Diplomasi Pemuda ke Pemuda, Pertumbuhan Ekonomi dan Masyarakat Berkelanjutan, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Global, Pengurangan dan Pemulihan Risiko Bencana, Kesehatan dan Kesejahteraan dan Masyarakat Digital.
Program SSEAYP bertujuan untuk mempromosikan persahabatan dan pemahaman antara para pemuda Jepang dan negara-negara anggota ASEAN untuk memperluas perspektif pemuda tentang dunia, serta memperkuat semangat kerja sama untuk kolaborasi internasional.
Program itu juga bertujuan menumbuhkan kepemimpinan pemuda di berbagai bidang dalam masyarakat global, menjadikan agenda sosial dunia dan membahas dan memecahkan isu-isu global dengan melakukan berbagai diskusi.
Kantor Kabinet Jepang mengelola SSEAYP, sementara Kemenpora mengelola program SSEAYP di Indonesia, termasuk melakukan seleksi hingga pembekalan untuk peserta yang berasal dari Indonesia.
Baca juga: Kemenpora sebut program SSEAYP bisa perkuat hubungan Indonesia-Jepang
Baca juga: Kemenpora perkuat hubungan dengan Jepang terkait pertukaran pemuda
Baca juga: 29 pemuda Indonesia akan ikut melayari Asia dan Jepang
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: