Depok (ANTARA) - Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Hana Fajrianti mewakili Indonesia di International Student Symposium (ISS) - Malaysian Industrial Hygiene Association International Conference & Exhibition 2024 and 7th Asian Network of Occupational Hygiene Conference 2024.

“Pekerja konstruksi di daerah tropis seperti Indonesia menghadapi tantangan unik karena terpapar suhu tinggi. Tekanan panas dapat menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan yang signifikan, terutama di sektor konstruksi sipil dimana pekerja sering melakukan tugas yang menuntut fisik di bawah terik matahari,” ujar Hana di Depok, Jumat.

Hana mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Understanding Heat Stress Challenges in the Tropics: Perspectives from Indonesian Construction Laborers” dalam sesi podium presentations.

Baca juga: UI: Indonesia punya peran penting dalam diplomasi kesehatan global

Penelitian ini berfokus pada persepsi dan kesadaran para pekerja konstruksi Indonesia mengenai tekanan panas, ketersediaan langkah-langkah untuk mengurangi risiko tekanan panas, serta mengevaluasi dampak paparan panas lingkungan terhadap kesejahteraan dan keselamatan pekerja di berbagai jenis proyek konstruksi.

Penelitian menggunakan pendekatan berbasis data, termasuk analisis kuantitatif seperti analisis korelasi spearman dan regresi logistik untuk memahami pengaruh variabel, seperti jenis proyek, lingkup pekerjaan, durasi jam kerja, dan usia pekerja terhadap risiko heat stress.

Baca juga: FKM UI sukses tingkatkan pemahaman K3 nelayan di Pandeglang

Hasil penelitian Hana menunjukkan bahwa pekerja di proyek pembangunan dan arsitektur memiliki risiko lebih tinggi terhadap dehidrasi dan kelelahan.

Rekomendasi konkret berdasarkan temuan riset yang Hana lakukan yaitu dilaksanakannya kombinasi antara pelatihan manajemen heat stress dan penyediaan fasilitas fisik, seperti tempat berteduh dan air minum sebagai pendekatan efektif untuk mengurangi risiko heat stress.

Hana menyampaikan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan peningkatan kapasitas dalam identifikasi serta pengendalian risiko kesehatan di lingkungan kerja.

Baca juga: Mahasiswa UI juara 1 Young Scientist Award di Jerman