Palembang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkap tiga upaya dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia guna menciptakan pendidikan berkualitas sekaligus mencetak sumber daya manusia unggulan.

"Kami berusaha untuk meningkatkan kualitas guru. Teknologi boleh saja berkembang luar biasa, orang sekarang bicara mengenai artificial intelligence atau kecerdasan buatan, orang bicara Chat GPT, atau berbagai macam kecanggihan teknologi semuanya, tetapi tidak bisa menggantikan posisi dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan pencerdasan bangsa," katanya saat peluncuran Bulan Guru Nasional di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat.

Abdul Mu'ti menjabarkan upaya pertama terkait sertifikasi guru, di mana ia menyebut belum semua guru di Indonesia memiliki gelar akademik Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1). Oleh karena itu, Kemendikdasmen akan membantu para guru untuk mendapatkan ijazah D4 atau S1 melalui beasiswa atau program bantuan pendidikan.

"Ada program kami di masa mendatang Insya Allah adalah pemberian beasiswa atau bantuan pendidikan untuk guru melanjutkan studi ke jenjang D4 atau S1," ujarnya.

Upaya kedua adalah peningkatan kompetensi guru. Abdul Mu'ti menyebutkan terdapat empat kompetensi guru yang harus dicapai yakni kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi moral.

Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) salah satunya dengan menambah materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai kepada para calon guru.

"Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kompetensi guru itu," tegasnya

Ketiga adalah peningkatan kesejahteraan guru karena ia menilai bahwa mutu dan kualitas guru ditentukan oleh kesejahteraannya. Maka dari itu, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.

"Insya Allah akan ada peningkatan kesejahteraan guru. Sudah dihitung satuan biayanya, jumlah gurunya, komponennya sudah dihitung, jumlahnya berapa," tuturnya.

Ia mengatakan, dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, maka Indonesia akan memiliki guru-guru berkualitas yang kemudian dapat mempengaruhi mutu sumber daya manusia Indonesia masa depan.

"Guru yang hebat itu akan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran kita dan kualitas pembelajaran akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan kita dan mutu pendidikan kita akan menentukan kekuatan sumber daya manusia kita," katanya.

Baca juga: BRIN: Peningkatan kualitas guru urgen untuk tingkatkan mutu pendidikan
Baca juga: DPR RI komitmen dukung Mendikdasmen tingkatkan kesejahteraan guru