Magelang (ANTARA News) - Kepolisian Resor Magelang masih menyelidiki kecelakaan maut yang merenggut empat korban jiwa di jalan raya Magelang-Yogyakarta dengan memeriksa sopir bus Handoyo, Pardoko (37), warga Kabupaten Purworejo, yang diduga menabrak minibus Mitsubishi Colt T120 SS.

"Hingga sekarang kami masih melakukan pemeriksaan. Kami sudah amankan sopir bus," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Istu Hari Winarto, saat melakukan pemeriksaan kendaraan yang terlibat kecelakaan maut, di Unit Laka Lantas, Jagoan, Magelang, Jumat.

Ia mengatakan, harus dilihat hasil olah TKP secara keseluruhan sehingga bisa diketahui kecepatan bus tersebut. Saat ini belum diputuskan status yang bersangkutan.

Berdasarkan identifikasi awal dan olah TKP, katanya, diduga penyebab kecelakaan itu dipicu oleh meletusnya ban minibus bernomor polisi AD 8839 LT yang dikemudikan oleh Iwan Santoso (36). Akibat ban depan sebelah kanan minibus meletus, mobil melaju tidak terkendali dan menabrak pot pembatas jalan di sisi kanan jalan.

"Mobil kemudian sempat berputar dan di belakangnya melaju bus yang menabrak hingga terdorong sejauh 7,5 meter. Kecepatan berapa antara bus dan mobil korban masih kami teliti. Termasuk apakah bus juga tidak menjaga jarak akan diteliti," katanya.

Ia mengatakan, untuk kesimpulan dan perhitungan itu akan dilakukan secepatnya. Pemeriksaan melibatkan tim forensik dan Traffic Accident Analyst (TAA). Minibus itu terbakar lantaran benturan yang menekan sasis bodi sehingga selang tangki lepas, sehingga menyebabkan bensin tumpah.

"Pada saat minyak tumpah, dimungkinkan adanya percikan api karena benturan keras sehingga menyebabkan kebakaran dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia," katanya.

Sopir bus Handoyo, Pardoko mengaku mobil minibus dan bus yang dikemudikannya berjalan beriringan sejak Tape Ketan Muntilan. Dia mengaku kaget saat melihat mobil di depannya tiba-tiba melaju tidak terkendali dan menabrak pot di kanan jalan.

"Setelah menabrak pot, posisi mobil berbalik arah. Karena jarak sudah dekat, meskipun bus sudah saya rem tabrakan tetap terjadi karena mau menghindar ke kiri banyak sepeda motor, ke kanan banyak toko, akhirnya nabrak," katanya.

Ia mengatakan, sudah melihat asap putih sejak minibus itu menabrak pot bunga di kanan jalan. Namun, dia tidak mengetahui secara persis bila benturan antara bodi bus dengan mobil korban memicu kebakaran.

Ia menuturkan, bus malam jurusan Klaten-Jakarta itu hendak memasuki terminal Muntilan dari arah Yogyakarta dengan kecepatan sekitar 40-50 kilometer per jam. Waktu itu ada sekitar sembilan orang penumpang yang naik busnya.

Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan empat orang korban yang merupakan satu keluarga tersebut meninggal dunia, yakni Iwan Santoso (36) Diah Nursanti (32), Yus isar Santoso (8), Bilqis Queen (3) warga Kampung Jaranan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang. Satu korban selamat penumpang minibus AA 8839 LT tersebut, yaitu Felix Ade Santoso (12) yang merupakan anak pertama keluarga Iwan Santoso.
(H018/R010)