Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Pameran Potensi Daerah 2024 bertujuan mempromosikan berbagai potensi daerah dan kebudayaan yang ada di 17 kapanewon dengan target omzet penjualan Rp1 miliar.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Sleman Siti Istiqomah Tjatur Sulistijaningtyas di Sleman, Jumat, mengatakan Pameran Potensi Daerah 2024 berlangsung selama 10 hari dari 1-10 November 2024 do kawasan Lapangan Denggung Sleman.

"Harapan kami dengan pameran potensi daerah selama 10 hari ini dapat meningkatkan omzet UMKM dan menjadi alternatif masyarakat untuk bisa mengakses kebutuhan sehari-hari," kata Siti Istiqomah Tjatur Sulistijaningtyas.

Ia mengatakan saran pemeran potensi daerah dapat menjadi momentum kebangkitan Kabupaten Sleman dalam mendorong pemulihan perekonomian, serta membangun citra Kabupaten Sleman sebagai daerah yang prospektif dan kondusif untuk investasi.

Saat ini, disinyalir daya beli masyarakat mengalami penurunan. Untuk itu, ia berharap pameran potensi daerah ini dapat menjadi tolok ukur daya beli masyarakat.

Artinya nanti dari nilai omzet dan jumlah kunjungan dalam pameran potensi daerah akan diketahui bersama apakah pameran potensi daerah ini menjadi solusi masyarakat.

"Harapan kami pameran potensi daerah menjadi solusi masyarakat. Dari target yang kami harapkan 30 ribu pengunjung selama 10 hari dengan omzet Rp1 miliar," katanya.

Sementara itu, Penjabat sementara Bupati Sleman Kusno Wibowo mengatakan momentum PPD yang mengangkat tema “Greget Nyawiji lan Hangayomi, Sesarengan Mbangun Sleman” benar-benar mampu mempersatukan kita
untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun dan mengembangkan potensi Sleman.

Peserta pameran, terutama pengelola UMKM ini saya harapkan benar-benar dapat secara optimal memanfaatkan pameran potensi daerah ini untuk mengembangkan usahanya.

"Kami berharap tema yang diangkat tersebut dapat menjawab tantangan pengembangan UMKM dan potensi Kabupaten Sleman di era digital ini," katanya.

Selain itu, ia berharap event pameran tahunan ini merupakan salah satu sarana Pemkab Sleman untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kemajuan pembangunan yang sudah dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan, sehingga masyarakat tahu dan memahami terhadap program dan proses pembangunan di Kabupaten Sleman.

Kemudian, adanya pameran potensi daerah ini, pelaku UMKM juga dapat belajar merancang ide-ide kreatif terkait kualitas produk, kontinuitas, kemasan, pengiriman, menjalin networking, harga sampai dengan tampilan promosi digital dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Terlebih lagi, pangsa pasar saat ini sudah didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z, sehingga teknologi menjadi salah satu faktor mereka menentukan jasa maupun produk yang akan digunakan.

"Disinilah peran pemerintah, khususnya instansi yang melakukan pembinaan terhadap UMKM di Kabupaten Sleman dituntut untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM yang ada di Sleman untuk mengenal dan memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi digital dalam bertransaksi," katanya.

Kusno Wibowo juga mendorong seluruh masyarakat untuk memakai dan mengonsumsi produk-produk lokal Kabupaten Sleman. Sudah seharusnya kita bangga dengan produk lokal Sleman, karena kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor.

"Sudah seharusnya produk-produk UMKM lokal bangkit, dan menjadi raja di rumah sendiri," katanya.

Baca juga: Sleman ikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Baca juga: Dinkop UKM Sleman fasilitasi 130 pelaku usaha menengah ikuti pameran