Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan terkait pengamanan pascapelaksanaan pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 pada Rabu (9/7), aparat intelijen dan teritorial akan ditingkatkan.
"Pasukan akan standby. Mereka akan melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, jangan sampai terjadi sesuatu," kata Panglima TNI pada sela-sela buka puasa bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat petang.
Bahkan, lanjut Jenderal Moeldoko, pengamanan pada saat penghitungan rekapitulasi suara pada 22 Juli nanti akan lebih ditingkatkan.
"Kekuatan yang tergelar sekarang selalu siaga. Tetapi unsur-unsur cadangannya siap dikerahkan," tuturnya.
Untuk daerah potensi rawan sendiri, lanjut dia, berdasarkan laporan sementara sebenarnya hampir seluruh jajaran wilayah di Indonesia cukup baik. Hanya akan dilihat dari sekarang ini hingga 22 Juli nanti karena dinamikanya cukup tinggi.
"Potensi konflik pasti selalu ada. Saat ini masih bisa diatasi," ujar Panglima TNI.
Dalam acara buka bersama yang diikuti oleh 335 mahasiwa anggota BEM dari Jabar, Jateng, Jatim dan Jabodetabek serta 100 anggota Menwa itu, Panglima TNI memakai seragam lengkap.
Pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi antaranggota TNI dan mahasiswa. Selain itu untuk memberikan pemahaman terkait pembangunan pertahanan negara.
"Buka puasa ini untuk silaturahmi TNI dan mahasiswa juga untuk memberikan pemahaman tentang menjaga kedaulatan dan pertahanan nasional secara terpadu," katanya.(S037)
Pascapilpres, kekuatan intelijen ditingkatkan
11 Juli 2014 19:37 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kanan) (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: