Info Haji
BPKH ajak generasi muda mulai rencanakan ibadah haji
1 November 2024 16:25 WIB
Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah saat talkshow "Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini" di Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC Jakarta. ANTARA/HO-BPKH
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengajak generasi muda untuk mulai merencanakan ibadah haji agar mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
"Mengapa BPKH mengampanyekan ayo haji muda? Jika dihitung dari masa tunggu setelah mendaftar, usia 40 atau 50 adalah usia yang matang secara rohani dan fisik," ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Fadlul tersebut disampaikan dalam talkshow "Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini" di Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC Jakarta.
Fadlul mengatakan saat ini masa tunggu sudah menyentuh belasan hingga puluhan tahun. Sehingga menjadi sulit jika merencanakan haji saat memasuki usia tua.
Menurut dia, ibadah haji merupakan ibadah fisik, sehingga diperlukan kondisi kesehatan yang prima untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah dan demi menggapai kemabruran.
Fadlul mengajak generasi muda, utamanya calon mempelai pria, untuk mulai menabung sejak dini agar bisa memberi mahar atau mas kawin kepada pasangannya berupa setoran awal haji.
"Nah, orang-orang menikah itu biasanya kan mahar dengan seperangkat alat shalat, sekarang diubah maharnya jadi setoran awal haji. Bisa dibayangkan kalau pasangan Indonesia sejak umur 25 tahun sudah berpikir untuk setor haji, berarti pola pikir mereka itu secara fisik dan rohani kan sudah bagus," kata dia.
Ia menjelaskan saat ini setoran awal minimal yang diperlukan untuk berangkat haji yakni Rp25 juta. Menurut dia, generasi muda yang menyetorkan uangnya sebagai mahar untuk naik haji bisa memiliki karier dan rezeki yang lebih baik.
"Jadi kalau karier dan rezekinya baik, maka akhlaknya juga baik. Jadikan setoran awal haji menjadi mahar bagi perkawinan," kata dia.
Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Fadlul juga menyampaikan bahwa pengelolaan dana haji di BPKH dilakukan secara transparan.
Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan BPKH yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui laman dan media sosial BPKH.
"Alhamdulillah, laporan keuangan BPKH selama enam tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian," kata dia.
Sementara itu, perencana keuangan Prita Ghozie memberikan tips dan trik dalam mengelola keuangan, mendorong generasi muda untuk mulai mendaftar haji sedini mungkin.
Ia menjelaskan pentingnya meninjau pendapatan, menyiapkan anggaran khusus, dan melakukan alokasi dana secara konsisten.
"Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting agar dana dapat terkumpul lebih cepat," ujar Prita.
Baca juga: BPKH luncurkan program beasiswa haji Indonesia bagi pelajar
Baca juga: BPKH: Forum Haji Internasional perkuat rumusan kelolaan keuangan haji
"Mengapa BPKH mengampanyekan ayo haji muda? Jika dihitung dari masa tunggu setelah mendaftar, usia 40 atau 50 adalah usia yang matang secara rohani dan fisik," ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Fadlul tersebut disampaikan dalam talkshow "Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini" di Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC Jakarta.
Fadlul mengatakan saat ini masa tunggu sudah menyentuh belasan hingga puluhan tahun. Sehingga menjadi sulit jika merencanakan haji saat memasuki usia tua.
Menurut dia, ibadah haji merupakan ibadah fisik, sehingga diperlukan kondisi kesehatan yang prima untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah dan demi menggapai kemabruran.
Fadlul mengajak generasi muda, utamanya calon mempelai pria, untuk mulai menabung sejak dini agar bisa memberi mahar atau mas kawin kepada pasangannya berupa setoran awal haji.
"Nah, orang-orang menikah itu biasanya kan mahar dengan seperangkat alat shalat, sekarang diubah maharnya jadi setoran awal haji. Bisa dibayangkan kalau pasangan Indonesia sejak umur 25 tahun sudah berpikir untuk setor haji, berarti pola pikir mereka itu secara fisik dan rohani kan sudah bagus," kata dia.
Ia menjelaskan saat ini setoran awal minimal yang diperlukan untuk berangkat haji yakni Rp25 juta. Menurut dia, generasi muda yang menyetorkan uangnya sebagai mahar untuk naik haji bisa memiliki karier dan rezeki yang lebih baik.
"Jadi kalau karier dan rezekinya baik, maka akhlaknya juga baik. Jadikan setoran awal haji menjadi mahar bagi perkawinan," kata dia.
Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Fadlul juga menyampaikan bahwa pengelolaan dana haji di BPKH dilakukan secara transparan.
Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan BPKH yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui laman dan media sosial BPKH.
"Alhamdulillah, laporan keuangan BPKH selama enam tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian," kata dia.
Sementara itu, perencana keuangan Prita Ghozie memberikan tips dan trik dalam mengelola keuangan, mendorong generasi muda untuk mulai mendaftar haji sedini mungkin.
Ia menjelaskan pentingnya meninjau pendapatan, menyiapkan anggaran khusus, dan melakukan alokasi dana secara konsisten.
"Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting agar dana dapat terkumpul lebih cepat," ujar Prita.
Baca juga: BPKH luncurkan program beasiswa haji Indonesia bagi pelajar
Baca juga: BPKH: Forum Haji Internasional perkuat rumusan kelolaan keuangan haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: