Pemprov Jateng uji coba makan gratis pada 3 daerah kemiskinan tinggi
1 November 2024 16:21 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat memimpin rapat evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng dan persiapan program 100 hari kerja Presiden di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (1/11/2024). (ANTARA/HO-Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mulai melakukan uji coba Program Makan Bergizi Gratis bagi anak usia sekolah di tiga daerah yakni Kabupaten Brebes, Kebumen, dan Wonosobo, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Jumat, mengatakan tiga kabupaten tersebut dipilih karena tergolong daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Menurut dia, program makan siang bergizi tersebut juga disesuaikan dengan program prioritas Pemprov Jateng terkait penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, serta stunting.
"Ini untuk program prioritas kami terkait masalah kemiskinan. Selain itu juga untuk kesiapan Pemprov Jateng dalam mendukung program kerja Presiden," katanya.
Baca juga: Kemenkes sediakan standar gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Hal tersebut disampaikan saat memimpin rapat evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng dan persiapan Program 100 Hari Kerja Presiden di Kantor Gubernur Jateng.
Selain tiga daerah tersebut, Nana juga meminta agar uji coba juga dilakukan di daerah lain, disesuaikan dengan agenda Presiden atau Wakil Presiden yang akan memantau uji coba program tersebut.
Program uji coba makan bergizi anak usia sekolah tersebut, kata dia, juga diharapkan dapat dikeroyok oleh beberapa OPD, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta BUMD.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan ketiga daerah tersebut memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi, dan memiliki prevalensi stunting yang tinggi.
Baca juga: Ahli sarankan makan bergizi gratis akomodasi program yang sudah ada
Ia menyebutkan prevalensi stunting Kabupaten Wonosobo masih sekitar 29,2 persen, Kabupaten Kebumen 21,9 persen, dan Kabupaten Brebes 21,6 persen.
Rencananya, kata dia, uji coba dimulai pada 8 November 2024 di Kabupaten Kebumen dengan total anak usia SD-SMP sebanyak 2.000 orang. Untuk Kabupaten Brebes dimulai pada 9 November 2024 sebanyak 1.932 anak sekolah SD Negeri dan SDLB, kemudian di Kabupaten Wonosobo dimulai pada 11 November dengan 1.908 anak.
"Sasarannya adalah anak usia 60-72 bulan dan anak sekolah usia lebih dari enam tahun, tetapi kurang dari 18 tahun," katanya.
Program tersebut sudah dikoordinasikan dengan masing-masing pemerintah kabupaten (pemkab) dengan memanfaatkan APBD Perubahan. Pemprov Jateng juga berkontribusi dalam penyediaan anggaran masing-masing Rp750 juta untuk tiga kabupaten.
"Satu paket makanan seharga Rp15.000, sudah termasuk tempat makan. Karena ini masih uji coba maka tempat makan kami ganti dengan kardus," kata Yunita.
Baca juga: Kemensos bakal berdayakan pokmas jika dilibatkan program makan gratis
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Jumat, mengatakan tiga kabupaten tersebut dipilih karena tergolong daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Menurut dia, program makan siang bergizi tersebut juga disesuaikan dengan program prioritas Pemprov Jateng terkait penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, serta stunting.
"Ini untuk program prioritas kami terkait masalah kemiskinan. Selain itu juga untuk kesiapan Pemprov Jateng dalam mendukung program kerja Presiden," katanya.
Baca juga: Kemenkes sediakan standar gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis
Hal tersebut disampaikan saat memimpin rapat evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng dan persiapan Program 100 Hari Kerja Presiden di Kantor Gubernur Jateng.
Selain tiga daerah tersebut, Nana juga meminta agar uji coba juga dilakukan di daerah lain, disesuaikan dengan agenda Presiden atau Wakil Presiden yang akan memantau uji coba program tersebut.
Program uji coba makan bergizi anak usia sekolah tersebut, kata dia, juga diharapkan dapat dikeroyok oleh beberapa OPD, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta BUMD.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan ketiga daerah tersebut memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi, dan memiliki prevalensi stunting yang tinggi.
Baca juga: Ahli sarankan makan bergizi gratis akomodasi program yang sudah ada
Ia menyebutkan prevalensi stunting Kabupaten Wonosobo masih sekitar 29,2 persen, Kabupaten Kebumen 21,9 persen, dan Kabupaten Brebes 21,6 persen.
Rencananya, kata dia, uji coba dimulai pada 8 November 2024 di Kabupaten Kebumen dengan total anak usia SD-SMP sebanyak 2.000 orang. Untuk Kabupaten Brebes dimulai pada 9 November 2024 sebanyak 1.932 anak sekolah SD Negeri dan SDLB, kemudian di Kabupaten Wonosobo dimulai pada 11 November dengan 1.908 anak.
"Sasarannya adalah anak usia 60-72 bulan dan anak sekolah usia lebih dari enam tahun, tetapi kurang dari 18 tahun," katanya.
Program tersebut sudah dikoordinasikan dengan masing-masing pemerintah kabupaten (pemkab) dengan memanfaatkan APBD Perubahan. Pemprov Jateng juga berkontribusi dalam penyediaan anggaran masing-masing Rp750 juta untuk tiga kabupaten.
"Satu paket makanan seharga Rp15.000, sudah termasuk tempat makan. Karena ini masih uji coba maka tempat makan kami ganti dengan kardus," kata Yunita.
Baca juga: Kemensos bakal berdayakan pokmas jika dilibatkan program makan gratis
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: