Mentan ajak prajurit TNI perkuat Program MBG lewat pangan lestari
1 November 2024 15:58 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ke 62 Tahun 2024. ANTARA/HO-Humas Kementan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak prajurit TNI bersinergi menggerakkan roda ekonomi melalui program pekarangan pangan lestari (P2L) dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau tentara semua buat pangan lestari di rumahnya, selesai setengah persoalan pangan ini, Pak. Bayangkan, cabai yang biasa mempengaruhi inflasi bisa kita selesaikan minimal 1 rumah tanam 3 pot. Nanti bibit cabainya dari saya, gratis, kemudian pelihara ayam 5 ekor dan ternak ikan lele sebagai protein segar,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Mentan menyampaikan hal itu saat memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ke-62 Tahun 2024.
Menurut Mentan, program tersebut sangat strategis karena bisa mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam memenuhi asupan gizi ibu dan anak usia dini.
Ia mengatakan semua makanan segar yang dihasilkan dari program pangan lestari bisa membuat anak-anak Indonesia terhindar dari bahaya stunting atau kekurangan gizi.
Lebih dari itu, lanjut Mentan, prajurit tentara juga bisa mendapat keuntungan ekonomi karena setiap gaji yang didapat bisa disimpan dan dikumpulkan.
“Gaji tentara bisa dikumpulkan karena kebutuhan pangan mereka bisa dipenuhi dari pangan lestari. Bahkan tinggi anak anak kita ke depan kalau memberi asupan segar bisa 170 cm. Jadi ini sangat bisa menyelesaikan masalah,” katanya.
Mentan menjelaskan berdasarkan hitungannya, Rp2 juta per bulan dikeluarkan setiap rumah tangga. Pengeluaran tersebut digunakan untuk memberi cabai, bawang, sayur, daging, telur dan kebutuhan dapur lainnya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan, jika mereka mengoptimalkan pekarangan, Rp2 juta tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain.
"Tapi kalau ini bisa kita hemat lewat pekarangan rumah, maka kita bisa mengurangi beban APBN hingga Rp1.400 triliun. Tidak ada cerita inflasi lagi kalau Rp1.400 triliun bisa kita selesaikan. Tidak ada stunting, yang ada anaknya cerdas,” katanya.
Mentan menambahkan bahwa program pangan lestari sudah sejalan dengan program makan bergizi gratis yang rencananya akan berjalan di Januari 2025 mendatang.
Karena itu, Mentan mengajak para prajurit tentara untuk memaksimalkan potensi pekarangan rumah masing-masing dengan pertanaman sektor pertanian.
“Jadi makan bergizi gratis itu program yang sangat bagus karena bisa menggerakkan roda ekonomi,” katanya.
Baca juga: Kementan siapkan program dukung makan bergizi gratis Prabowo
Baca juga: Mentan: FAO lihat potensi luar biasa dari program makan bergizi
Baca juga: Mentan ajak APPSI sukseskan program makan bergizi gratis
“Kalau tentara semua buat pangan lestari di rumahnya, selesai setengah persoalan pangan ini, Pak. Bayangkan, cabai yang biasa mempengaruhi inflasi bisa kita selesaikan minimal 1 rumah tanam 3 pot. Nanti bibit cabainya dari saya, gratis, kemudian pelihara ayam 5 ekor dan ternak ikan lele sebagai protein segar,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Mentan menyampaikan hal itu saat memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ke-62 Tahun 2024.
Menurut Mentan, program tersebut sangat strategis karena bisa mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam memenuhi asupan gizi ibu dan anak usia dini.
Ia mengatakan semua makanan segar yang dihasilkan dari program pangan lestari bisa membuat anak-anak Indonesia terhindar dari bahaya stunting atau kekurangan gizi.
Lebih dari itu, lanjut Mentan, prajurit tentara juga bisa mendapat keuntungan ekonomi karena setiap gaji yang didapat bisa disimpan dan dikumpulkan.
“Gaji tentara bisa dikumpulkan karena kebutuhan pangan mereka bisa dipenuhi dari pangan lestari. Bahkan tinggi anak anak kita ke depan kalau memberi asupan segar bisa 170 cm. Jadi ini sangat bisa menyelesaikan masalah,” katanya.
Mentan menjelaskan berdasarkan hitungannya, Rp2 juta per bulan dikeluarkan setiap rumah tangga. Pengeluaran tersebut digunakan untuk memberi cabai, bawang, sayur, daging, telur dan kebutuhan dapur lainnya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan, jika mereka mengoptimalkan pekarangan, Rp2 juta tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain.
"Tapi kalau ini bisa kita hemat lewat pekarangan rumah, maka kita bisa mengurangi beban APBN hingga Rp1.400 triliun. Tidak ada cerita inflasi lagi kalau Rp1.400 triliun bisa kita selesaikan. Tidak ada stunting, yang ada anaknya cerdas,” katanya.
Mentan menambahkan bahwa program pangan lestari sudah sejalan dengan program makan bergizi gratis yang rencananya akan berjalan di Januari 2025 mendatang.
Karena itu, Mentan mengajak para prajurit tentara untuk memaksimalkan potensi pekarangan rumah masing-masing dengan pertanaman sektor pertanian.
“Jadi makan bergizi gratis itu program yang sangat bagus karena bisa menggerakkan roda ekonomi,” katanya.
Baca juga: Kementan siapkan program dukung makan bergizi gratis Prabowo
Baca juga: Mentan: FAO lihat potensi luar biasa dari program makan bergizi
Baca juga: Mentan ajak APPSI sukseskan program makan bergizi gratis
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: