Pemerintah terus berupaya meningkatkan pariwisata halal
1 November 2024 15:38 WIB
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat menyampaikan keynote speech dalam "The 6th International Halal Tourism Summit" di Jakarta Convention Center, Rabu (30/10/2024). ANTARA/HO-Kemenparekraf/am.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pariwisata halal agar Indonesia menjadi tujuan wisata ramah Muslim teratas di dunia.
Dalam The 6th International Halal Tourism Summit di Jakarta, Rabu (30/10), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana Widiyanti menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapat penghargaan sebagai destinasi ramah Muslim terbaik tahun 2023 dan 2024 dari Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index.
Menurut siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, Indonesia juga menempati peringkat teratas dalam daftar tujuan wisata halal dunia Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2023, mengungguli 140 negara lainnya.
Widiyanti mengatakan, pemerintah berupaya memperkuat hubungan dengan pelaku industri, memperluas pasar, mempromosikan ekspor halal, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wisata halal, dan menarik investasi ke lingkup industri halal guna mendukung pengembangan pariwisata halal.
Menurut dia, pelaksanaan kegiatan seperti Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mendukung pelaksanaan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata ramah Muslim global.
"Membuka kesempatan yang sangat berharga untuk mendorong industri halal dan menjadikan Indonesia top of mind dari wisatawan Muslim yang ada di berbagai belahan dunia," kata Widiyanti.
"Bersama-sama, mari kita tingkatkan pariwisata halal Indonesia dan memperkenalkan negara kita yang indah ini sebagai paradise on earth (surga di bumi)," katanya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengemukakan bahwa perbaikan dalam segi atraksi, amenitas, dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk meningkatkan pariwisata halal di Indonesia.
"Yang terpenting bukan bagaimana kita sudah mengalahkan negara tetangga sehingga menjadi nomor satu, tapi bagaimana kita berusaha memperbaiki diri sesuai aspek-aspek yang dinilai dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index," kata Rizki.
Ia menyampaikan bahwa populasi Muslim di dunia yang mencapai sekitar dua miliar menghadirkan peluang besar bagi usaha pariwisata halal dan pengembangan produk halal dalam negeri.
Baca juga: Indonesia menempati peringkat pertama di Global Muslim Travel Index
Baca juga: Menparekraf ingin pariwisata halal Indonesia tetap terbaik di dunia
Dalam The 6th International Halal Tourism Summit di Jakarta, Rabu (30/10), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana Widiyanti menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapat penghargaan sebagai destinasi ramah Muslim terbaik tahun 2023 dan 2024 dari Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index.
Menurut siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, Indonesia juga menempati peringkat teratas dalam daftar tujuan wisata halal dunia Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2023, mengungguli 140 negara lainnya.
Widiyanti mengatakan, pemerintah berupaya memperkuat hubungan dengan pelaku industri, memperluas pasar, mempromosikan ekspor halal, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wisata halal, dan menarik investasi ke lingkup industri halal guna mendukung pengembangan pariwisata halal.
Menurut dia, pelaksanaan kegiatan seperti Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mendukung pelaksanaan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata ramah Muslim global.
"Membuka kesempatan yang sangat berharga untuk mendorong industri halal dan menjadikan Indonesia top of mind dari wisatawan Muslim yang ada di berbagai belahan dunia," kata Widiyanti.
"Bersama-sama, mari kita tingkatkan pariwisata halal Indonesia dan memperkenalkan negara kita yang indah ini sebagai paradise on earth (surga di bumi)," katanya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengemukakan bahwa perbaikan dalam segi atraksi, amenitas, dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk meningkatkan pariwisata halal di Indonesia.
"Yang terpenting bukan bagaimana kita sudah mengalahkan negara tetangga sehingga menjadi nomor satu, tapi bagaimana kita berusaha memperbaiki diri sesuai aspek-aspek yang dinilai dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index," kata Rizki.
Ia menyampaikan bahwa populasi Muslim di dunia yang mencapai sekitar dua miliar menghadirkan peluang besar bagi usaha pariwisata halal dan pengembangan produk halal dalam negeri.
Baca juga: Indonesia menempati peringkat pertama di Global Muslim Travel Index
Baca juga: Menparekraf ingin pariwisata halal Indonesia tetap terbaik di dunia
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: