Asal usul sambal tempoyak khas suku melayu, beserta resep membuatnya
1 November 2024 14:54 WIB
Ilustrasi - Pedagang menunjukkan biji durian montong asal Kabupaten Parigi Moutong yang dijualnya di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (19/1/2024). ANTARA/Basri Marzuki
Jakarta (ANTARA) - Kuliner Indonesia memiliki banyak keunikan dari setiap masakannya terutama pada sambal sebagai pelengkap. Hidangan yang biasa disajikan dengan rasa pedas ini, dapat menjadikan penambah selera pada saat menyantap makanan.
Tak jarang pula buah-buahan khas Indonesia digunakan sebagai bahan pembuatan sambal. Olahan durian yang selama ini sering dinikmati oleh masyarakat ternyata tidak hanya dapat dibuat dodol, es duren ataupun kue tetapi juga dapat dijadikan sebagai sambal tempoyak.
Dengan menggunakan daging durian sebagai pelengkapnya, menjadikan bahan utama pada pembuatan sambal tersebut. Tempoyak durian terkenal berasal dari wilayah Palembang, Lampung, Jambi, Sumatera hingga Kalimantan.
Sambal tempoyak durian ini merupakan olahan fermentasi daging durian. Perpaduan rasa sambal yang sedap dan segar memberikan kenikmatan tersendiri pada saat menyantapnya bersama ikan laut.
Tempoyak sudah ada sekitar tahun 1836 menjadi salah satu makanan yang disukai oleh raja hingga rakyat biasa di Trengganu (suku asli Melayu). Makanan ini menjadi ciri khas masyarakat Jambi karena bahan baku pembuatannya cukup melimpah dan durian di Jambi memiliki rasa yang sangat enak.
Sehingga dengan cita rasa daging durian yang telah difermentasi dapat dipadukan bersama cabai yang nantinya akan menjadi sambal yang unik karena memiliki rasa pedas dan asam menjadi satu.
Proses fermentasi tempoyak memiliki dua macam cara dan dengan kadar guram yang berbeda. Apabila ingin menghasilkan tempoyak asam, daging durian dapat difermentasi dengan kadar garam kurang dari 5% sedangkan untuk tempoyak asin perlu di fermentasi dengan kadar garam lebih dari 5%.
Kendati demikian, sambal tempoyak memiliki manfaat baik bagi kesehatan dengan kaya akan probiotik yang di fermentasi sehingga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, baik untuk pencernaan dan kesehatan usus.
Jika Anda ingin mencoba membuat sambal tempoyak khas suku Melayu, pertama-tama perlu mempersiapkan durian yang akan difermentasi terlebih dahulu. Berikut caranya:
Cara fermentasi daging buah durian, untuk sambal tempoyak
Bahan-bahan
• 1-3 buah durian
• 1/2 sdm garam
Cara membuat
1. Pastikan wadah untuk fermentasi tidak terdapat air sedikitpun, agar fermentasi berhasil.
2. Pisahkan daging durian dari bijinya dan simpan di wadah yang akan difermentasikan.
3. Setelah itu, campurkan 1/2 sdm garam dan aduk hingga merata.
4. Simpan daging durian tersebut pada tempat yang kedap udara selama 3-5 hari.
5. Apabila fermentasi sudah berhasil, tekstur daging durian akan menjadi lembut dan memiliki bau yang berbeda tidak seperti buah durian.
Resep sambal tempoyak
Setelah durian berhasil difermentasi, langkah berikutnya adalah membuat sambal tempoyak nya. Simak bahan-bahan dan cara pembuatannya di bawah ini.
Bahan-bahan
• 4 sdm tempoyak
• 3 sdm gula pasir (tergantu dari keasaman tempoyak)
• 1/2 sdm garam
• 1/2 gelas air
• 2 sdm minyak goreng
• 2 papan petai (opsional)
• 100 gram cabe merah
• 3 siung bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 1 cm kunyit
• 1 cm jahe
Cara membuat
1. Siapkan bahan yang akan digunakan.
2. Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe.
3. Setelah itu, kupas petai dan belah menjadi dua bagian.
4. Selanjutnya panaskan wajan dan minyak untuk menumis.
5. Lalu, tumis semua bumbu yang telah di halus, masukkan tempoyak dan petai.
6. Tambahkan air ke dalam bumbu tersebut dan aduk jangan sampai gosong.
7. Kemudian tambahkan garam dan gula pasir, aduk hingga merata serta tunggu sekitar 3-5 menit hingga kadar airnya berkurang.
8. Apabila dirasa sudah cukup mengental sambal tempoyak nya, angkat dan sajikan.
Tak jarang pula buah-buahan khas Indonesia digunakan sebagai bahan pembuatan sambal. Olahan durian yang selama ini sering dinikmati oleh masyarakat ternyata tidak hanya dapat dibuat dodol, es duren ataupun kue tetapi juga dapat dijadikan sebagai sambal tempoyak.
Dengan menggunakan daging durian sebagai pelengkapnya, menjadikan bahan utama pada pembuatan sambal tersebut. Tempoyak durian terkenal berasal dari wilayah Palembang, Lampung, Jambi, Sumatera hingga Kalimantan.
Sambal tempoyak durian ini merupakan olahan fermentasi daging durian. Perpaduan rasa sambal yang sedap dan segar memberikan kenikmatan tersendiri pada saat menyantapnya bersama ikan laut.
Tempoyak sudah ada sekitar tahun 1836 menjadi salah satu makanan yang disukai oleh raja hingga rakyat biasa di Trengganu (suku asli Melayu). Makanan ini menjadi ciri khas masyarakat Jambi karena bahan baku pembuatannya cukup melimpah dan durian di Jambi memiliki rasa yang sangat enak.
Sehingga dengan cita rasa daging durian yang telah difermentasi dapat dipadukan bersama cabai yang nantinya akan menjadi sambal yang unik karena memiliki rasa pedas dan asam menjadi satu.
Proses fermentasi tempoyak memiliki dua macam cara dan dengan kadar guram yang berbeda. Apabila ingin menghasilkan tempoyak asam, daging durian dapat difermentasi dengan kadar garam kurang dari 5% sedangkan untuk tempoyak asin perlu di fermentasi dengan kadar garam lebih dari 5%.
Kendati demikian, sambal tempoyak memiliki manfaat baik bagi kesehatan dengan kaya akan probiotik yang di fermentasi sehingga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, baik untuk pencernaan dan kesehatan usus.
Jika Anda ingin mencoba membuat sambal tempoyak khas suku Melayu, pertama-tama perlu mempersiapkan durian yang akan difermentasi terlebih dahulu. Berikut caranya:
Cara fermentasi daging buah durian, untuk sambal tempoyak
Bahan-bahan
• 1-3 buah durian
• 1/2 sdm garam
Cara membuat
1. Pastikan wadah untuk fermentasi tidak terdapat air sedikitpun, agar fermentasi berhasil.
2. Pisahkan daging durian dari bijinya dan simpan di wadah yang akan difermentasikan.
3. Setelah itu, campurkan 1/2 sdm garam dan aduk hingga merata.
4. Simpan daging durian tersebut pada tempat yang kedap udara selama 3-5 hari.
5. Apabila fermentasi sudah berhasil, tekstur daging durian akan menjadi lembut dan memiliki bau yang berbeda tidak seperti buah durian.
Resep sambal tempoyak
Setelah durian berhasil difermentasi, langkah berikutnya adalah membuat sambal tempoyak nya. Simak bahan-bahan dan cara pembuatannya di bawah ini.
Bahan-bahan
• 4 sdm tempoyak
• 3 sdm gula pasir (tergantu dari keasaman tempoyak)
• 1/2 sdm garam
• 1/2 gelas air
• 2 sdm minyak goreng
• 2 papan petai (opsional)
• 100 gram cabe merah
• 3 siung bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 1 cm kunyit
• 1 cm jahe
Cara membuat
1. Siapkan bahan yang akan digunakan.
2. Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe.
3. Setelah itu, kupas petai dan belah menjadi dua bagian.
4. Selanjutnya panaskan wajan dan minyak untuk menumis.
5. Lalu, tumis semua bumbu yang telah di halus, masukkan tempoyak dan petai.
6. Tambahkan air ke dalam bumbu tersebut dan aduk jangan sampai gosong.
7. Kemudian tambahkan garam dan gula pasir, aduk hingga merata serta tunggu sekitar 3-5 menit hingga kadar airnya berkurang.
8. Apabila dirasa sudah cukup mengental sambal tempoyak nya, angkat dan sajikan.
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: