Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengapresiasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo atas bukti komitmen penanggulangan narkotika dengan mempersiapkan relawan antinarkotika dari seluruh wilayah kerja Pelindo di Indonesia.

Dalam pembukaan kegiatan Asistensi Pembentukan Relawan Antinarkotika pada Pelindo di Jakarta, Kamis (31/10), Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Jafriedi mengatakan komitmen tersebut dibutuhkan dalam penanganan permasalahan narkotika karena narkotika menyasar sumber daya manusia (SDM).

"Apabila SDM itu terjerat maka akan merusak kualitas diri serta moral individu yang merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa dan negara," ujar Jafriedi seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Dia mengharapkan para relawan antinarkotika yang menjadi perpanjangan tangan BNN dapat menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di wilayah kerjanya masing-masing.

Adapun asistensi yang diselenggarakan pada 31 Oktober-1 November 2024 itu merupakan kegiatan pembekalan yang diselenggarakan BNN melalui Direktorat Advokasi Deputi Bidang Pencegahan dan diikuti oleh sebanyak 78 pegawai Pelindo terpilih dari seluruh Indonesia.

Jafriedi berharap kegiatan asistensi dapat membangun kesadaran terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

"Yang tidak kalah pentingnya, para relawan mampu mempelopori dan berperan serta aktif dengan penuh kesungguhan dalam melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Director Regional 2 Pelindo Drajat Sulistyo menegaskan kembali komitmen Pelindo dalam penanggulangan permasalahan narkotika.

Dia mengatakan bahwa Pelindo siap berkontribusi membantu pemerintah, dalam hal ini BNN, untuk menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika.

"Kami punya cabang dari Sabang sampai Merauke. Artinya, kami bisa berdayakan para Relawan Antinarkotika Pelindo untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan permasalahan narkotika,” ucap Drajat.

Selain itu, sambung dia, komitmen Pelindo dalam penanggulangan permasalahan narkotika turut dilakukan dengan pengawasan yang ketat terhadap para pegawai Pelindo melalui pemeriksaan acak berkala untuk mendeteksi pegawai Pelindo yang terindikasi dalam penyalahgunaan narkotika.

Dalam kegiatan asistensi yang juga merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara BNN dengan Pelindo tersebut, para peserta pun mendapatkan pengetahuan serta pemahaman terkait narkotika dari berbagai aspek, mulai dari pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi.

Berbagai pengetahuan diberikan agar para peserta dapat melihat permasalahan narkotika secara menyeluruh dan menentukan rencana aksi dalam P4GN yang dapat diimplementasikan di lingkungan Pelindo.