Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengapresiasi upaya SMA Negeri 96 Jakarta untuk mendampingi para peserta didik dalam menggunakan internet secara cerdas dan sehat.

"Apresiasi setinggi-tingginya atas ide kegiatan ini, karena ini sangat penting untuk generasi muda agar mereka tidak salah dalam bersosial media. Kadang anak-anak itu kan tidak mengerti ya, mana yang baik, mana yang buruk. Jadi harus dipandu," kata Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi di SMAN 96 Jakarta, Jumat.

Arifah, sapaannya, mengatakan para siswa siswi perlu didampingi dalam menggunakan internet dan bersosial media. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran anak-anak dalam menggunakan internet adalah lewat sosialisasi cerdas berinternet.

Baca juga: Menteri Arifah Fauzi bagikan cerita retret Magelang ke pelajar SMAN 96

"Kadang anak-anak itu sekarang asyik dengan dirinya sendiri, kadang lupa waktu bermain internet dan sosial media," ujar Arifah.

Menteri PPPA itu menyampaikan bahwa ke depan Kementerian PPPA akan membuat sebuah program yang dinamai Ruang Bersama, yaitu sebuah tempat bermain bagi anak-anak, dimana akan disediakan berbagai permainan tradisional untuk mengalihkan anak-anak dari adiksi penggunaan gawai.

Selain itu, lanjut dia, juga disediakan buku-buku sejarah serta film-film tentang pahlawan dan pejuang Indonesia.

"Lewat Ruang Bersama ini kami harapkan anak-anak lebih mengenal dan mencintai negaranya sendiri, yaitu Indonesia. Mereka bisa mengenal tokoh-tokoh pahlawan Indonesia atau pejuang-pejuang bangsa Indonesia," kata Arifah.

Baca juga: Masyarakat perlu edukasi untuk cerdas berinternet

Kunjungan Menteri PPPA ini dalam rangka memberikan dukungan psikososial cerdas berinternet bagi anak dan remaja.

SMA Negeri 96 Jakarta dipilih atas rekomendasi dari Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat karena SMA ini dinilai memiliki upaya-upaya konkret dalam rangka mewujudkan sekolah yang ramah anak.

SMA Negeri 96 Jakarta tercatat memiliki agenda pemilihan duta anti kekerasan di sekolah, yang diikuti oleh para siswa dan siswi setiap tahunnya.

Baca juga: Polrestro Jakbar selidiki dugaan korupsi Gedung SMAN 96 yang roboh
Baca juga: Polisi tidak temukan unsur pidana dari robohnya gedung SMAN 96 Jakbar