BPS catat harga gabah dan beras turun tipis pada Oktober 2024
1 November 2024 12:13 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara "Jumpa Pers Indeks Harga Konsumen Oktober 2024" di Jakarta, Jumat (1/11/2024). ANTARA/HO-BPS (Muhammad Baqir Idrus Alatas)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) di tingkat petani dan penggilingan mengalami penurunan ringan pada Oktober 2024 dibandingkan bulan sebelumnya.
Demikian juga dengan harga beras yang menurun, baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran, dibandingkan bulan lalu.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan bahwa selama Oktober 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani adalah Rp6.422,00 per kg atau turun 0,85 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.571,00 per kg atau turun 0,92 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp7.089,00 per kg atau turun 0,07 persen dan di tingkat penggilingan Rp7.212,00 per kg atau turun 0,11 persen.
Untuk rata-rata harga beras pada Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 0,34 persen secara bulanan, dan turun 3,08 persen secara tahunan.
BPS mencatat rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2024 adalah Rp12.724 per kg, sedangkan di tingkat grosir mencapai Rp13.563 per kg, dan di tingkat eceran Rp14.643 per kg.
"Harga beras yang kami sampaikan adalah rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia," kata Amalia.
Baca juga: Perpadi: Anomali harga gabah indikasi produksi padi lokal berlimpah
Harga rata-rata beras pada berbagai kualitas beras juga turun. Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan pada Oktober 2024 adalah Rp12.996,00 per kg, atau turun sebesar 0,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.555,00 per kg atau turun sebesar 0,42 persen, beras kualitas sub medium sebesar Rp12.365,00 atau turun sebesar 0,82 persen, dan rata-rata harga beras pecah di penggilingan sebesar Rp12.763,00 per kg atau naik sebesar 3,24 persen.
BPS melaporkan indeks harga beras grosir mencatat deflasi bulanan sebesar 0,35 persen, namun mengalami inflasi tahunan sebesar 1,86 persen. Indeks harga beras eceran menunjukkan deflasi bulanan 0,08 persen, tetapi mengalami inflasi secara tahunan mencapai 3,83 persen.
Baca juga: BPS catat inflasi tahunan pada Oktober 2024 sebesar 1,71 persen
Demikian juga dengan harga beras yang menurun, baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran, dibandingkan bulan lalu.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan bahwa selama Oktober 2024, rata-rata harga GKP di tingkat petani adalah Rp6.422,00 per kg atau turun 0,85 persen, dan di tingkat penggilingan Rp6.571,00 per kg atau turun 0,92 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp7.089,00 per kg atau turun 0,07 persen dan di tingkat penggilingan Rp7.212,00 per kg atau turun 0,11 persen.
Untuk rata-rata harga beras pada Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 0,34 persen secara bulanan, dan turun 3,08 persen secara tahunan.
BPS mencatat rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2024 adalah Rp12.724 per kg, sedangkan di tingkat grosir mencapai Rp13.563 per kg, dan di tingkat eceran Rp14.643 per kg.
"Harga beras yang kami sampaikan adalah rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia," kata Amalia.
Baca juga: Perpadi: Anomali harga gabah indikasi produksi padi lokal berlimpah
Harga rata-rata beras pada berbagai kualitas beras juga turun. Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan pada Oktober 2024 adalah Rp12.996,00 per kg, atau turun sebesar 0,11 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.555,00 per kg atau turun sebesar 0,42 persen, beras kualitas sub medium sebesar Rp12.365,00 atau turun sebesar 0,82 persen, dan rata-rata harga beras pecah di penggilingan sebesar Rp12.763,00 per kg atau naik sebesar 3,24 persen.
BPS melaporkan indeks harga beras grosir mencatat deflasi bulanan sebesar 0,35 persen, namun mengalami inflasi tahunan sebesar 1,86 persen. Indeks harga beras eceran menunjukkan deflasi bulanan 0,08 persen, tetapi mengalami inflasi secara tahunan mencapai 3,83 persen.
Baca juga: BPS catat inflasi tahunan pada Oktober 2024 sebesar 1,71 persen
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: