Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menyebutkan bahwa capaian vaksinasi rabies yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 telah mencapai 100 persen.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu Henny Kusuma Dewi, di Bengkulu, Jumat menerangkan sebanyak 300 dosis vaksin rabies telah diberikan kepada hewan-hewan di wilayah tersebut.
"Untuk APBN kita kan cuma terima 300 dosis, jadi itu sudah di-exhibition semua. Jadi sudah 100 persen telah diberikan kepada hewan penular rabies seperti kucing, anjing dan lainnya," ujar dia.

Sementara itu, untuk vaksin rabies dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Bengkulu pada 2024 yaitu 750 dosis dan 250 dosis lainnya telah digunakan.

Sedangkan, untuk 500 dosis vaksin rabies lainnya akan akan diberikan pada awal November 2024 dengan fokus program vaksinasi di kelurahan-kelurahan dengan populasi hewan penular rabies (HPR) tinggi atau wilayah yang banyak mengajukan permintaan vaksin.

Henny menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi rabies terus dilakukan di sejumlah titik di Kota Bengkulu guna menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan.

"Kami juga bekerja sama dengan komunitas seperti Perkumpulan Olahraga Berkuda Indonesia (Porbi) dan pihak terkait lainnya untuk mengatur jadwal vaksinasi secara merata," katanya.

Sementara itu, Pemkot Bengkulu berkomitmen bahwa pada 2030 di wilayah tersebut bebas penyakit rabies yang menyerang manusia akibat gigitan hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan lainnya, sebab, rabies merupakan salah satu masalah serius bagi daerah yang memiliki populasi hewan peliharaan yang tinggi.

Untuk itu, Pemkot Bengkulu terus melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan guna menghindari masyarakat dari penyebaran penyakit rabies.

"Kami mengajak seluruh pemilik hewan peliharaan untuk proaktif dalam memvaksin hewan mereka, demi mencegah penyebaran penyakit berbahaya ini," ujar dia.

Henny mengatakan rabies tidak hanya menyerang dan membahayakan bagi hewan peliharaan, tetapi juga bagi manusia sebab dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: 887 hewan peliharaan di OKU diberi vaksin antirabies
Baca juga: Dinkes DKI sebut tak semua pasien kasus rabies perlu diberi vaksin
Baca juga: Pemkab Subang mulai waspadai sebaran kasus rabies