Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tengah merancang konsep pengembangan fesyen muslim dalam rangka mewujudkan target Indonesia menjadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020.
"Kami tengah membuat blue print (cetak biru) pengembangan fesyen secara menyeluruh dan sub bagiannya adalah fesyen muslim," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Kamis (10/7).
Pihaknya pun meminta komunitas mode untuk ikut menyalurkan aspirasi sebagai masukan bagi pemerintah dalam penyusunan cetak biru tersebut. Sementara internal Kemenparekraf sendiri tengah melakukan focus group discussion untuk membahas hal tersebut.
Menurut dia, agar mampu bersaing dengan negara-negara lain, fesyen muslim lokal harus bisa menampilkan ciri khas Indonesia sehingga bisa tampil beda dengan fesyen muslim luar negeri.
"Kita harus mencari identitas fesyen muslim Indonesia seperti apa, bisa dari penggunaan kain-kain Indonesia atau dari sisi lainnya," katanya.
Cetak biru tersebut menurut dia, berisi tentang pengertian sektor, pemetaan sektor, identifikasi masalah dan berbagai penyelesaian.
Mari menargetkan cetak biru pengembangan fesyen akan rampung dalam satu hingga dua bulan mendatang. "Targetnya satu hingga dua bulan kedepan. Ini merupakan hadiah dari pemerintahan yang sekarang dengan harapan bahwa program itu akan tetap dilanjutkan oleh pemerintahan yang berikutnya," katanya.
Pihaknya optimistis Indonesia mampu menjadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020. "Tentu confident sekali Indonesia bisa jadi pusat busana muslim dunia pada 2020 nanti," katanya.
Hal itu karena menurut dia, Indonesia sudah memiliki beberapa desainer busana muslim yang ternama.
Selain itu, penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, menurut dia, merupakan pangsa pasar besar yang harus dimanfaatkan oleh para desainer busana muslim Tanah Air. (*)
Kemenparekraf siapkan cetak biru fesyen muslim
11 Juli 2014 02:06 WIB
Menparekraf Mari Elka Pangestu (ANTARA FOTO/Hafidz Novalsyah)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: