Jakarta (ANTARA) -
Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memberikan apresiasi terhadap kiprah Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI), karena telah menorehkan kemajuan kepada anggota dan daerah yang mereka tempati, serta negara.

“Anak transmigran sekarang hebat-hebat, ada yang sudah menjadi profesor, doktor, dan ada juga yang masuk STPDN dan Akmil (Akademi Militer),” ujar Viva sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan banyaknya prestasi yang ditunjukkan oleh anak transmigran menunjukkan bahwa pendidikan yang mereka tempuh di daerah, tidak kalah dengan yang ada di kota.
Meski para transmigran sudah memperoleh lahan resmi dari pemerintah, menurutnya, di antara mereka ada yang terlibat konflik pertanahan dengan pihak lain.

“Banyak transmigran mengadu masalah pertanahan pada organisasi ini," ujar Viva.

Ia menyebut, perjuangan PATRI dalam membela haknya ditempuh hingga ke Sekretariat Negara dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Menurutnya lagi, para transmigran di daerah tidak sekadar menjadi petani, peladang, berkebun tanaman industri, hingga menjadi nelayan, namun juga membangun sumber daya manusia (SDM).

“Di Barito Kuala mereka membangun Kampung Inggris bekerja sama dengan Universitas Islam Kalimantan. Di Riau mereka membangun pesantren," ujar Viva.

Menurutnya, dua contoh di atas merupakan di antara sekian kiprah PATRI dalam mengembangkan SDM.

Viva optimistis daerah transmigran yang dulunya sepi dan jauh dari sentra perekonomian, ke depan akan menjadi pusat pertumbuhan baru atau daerah penyangga kota yang sudah ada.

"Optimisme itu muncul, karena PATRI juga membiasakan lembaga perekonomian," ujar Viva.


Adapun, lembaga perekonomian yang dikembangkan tersebut, seperti koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
“PATRI Riau mendirikan koperasi yang sudah memproduksi pakan ternak dan PATRI Kalimantan Selatan memproduksi gula aren," ujar Viva.

Ia melanjutkan, PATRI Sumatera Selatan lewat KTM Banyuasin memproduksi batik, sedangkan PATRI Sumatera Barat lewat KTM Lunang Silaut membuat batik liek.

Menurutnya, usaha PATRI bergantung pada kondisi alam dan lingkungan di sekitarnya, dan modernnya Kota Jakarta membuat PATRI Jakarta mendirikan Koperasi Patri Digital Sejahtera (Kopadira).

Pihaknya mendorong agar organisasi yang tersebar dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia itu terus bergiat apalagi di masa Presiden Prabowo Subianto, transmigrasi mendapat perhatian kembali, buktinya dibentuk kementerian tersendiri.
Baca juga: Perhimpunan Anak Transmigran Gelar Munas
Baca juga: Kemendes PDTT buka beasiswa kuliah bagi anak transmigran berprestasi