Kemlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban Taifun Kong-rey di Taiwan
31 Oktober 2024 18:57 WIB
Jumlah korban tewas akibat dua badai tropis, Trami dan Kong-Rey, yang melanda Pulau Luzon di Filipina utara pekan lalu telah mencapai 125 orang, menurut laporan media Filipina, mengutip Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC). (ANTARA/foto-Anadolu/py)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei melaporkan tak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dalam Taifun Kong-rey yang menghantam Pulau Taiwan pada Kamis siang waktu setempat.
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, KDEI Taipei terus memantau dan menjalin komunikasi dengan WNI dan simpul WNI di Taiwan untuk memastikan keselamatan mereka di tengah badai itu.
“Hingga saat ini kita tidak mendapatkan informasi adanya WNI yang terdampak Taifun Kong-rey,” ucap Judha dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Sebagaimana dilaporkan KDEI Taipei, Taifun Kong-rey menyebabkan 27 korban luka dan memaksa lebih dari 2.200 warga di pesisir Taiwan mengungsi, kata dia.
Selain menimbulkan tanah longsor di sejumlah titik di pesisir timur Taiwan, taifun tersebut menyebabkan layanan kereta api dan sejumlah penerbangan ditangguhkan.
Untuk itu, KDEI Taipei terus mengimbau kepada WNI yang berada di Taiwan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Taifun Kong-rey beserta dampaknya, ucap Judha.
Sementara itu, KDEI Taipei melalui akun media sosialnya pada Rabu (30/10) mengimbau WNI di Taiwan untuk tetap mengikuti perkembangan informasi badai dari otoritas setempat ataupun dari KDEI.
WNI di Taiwan turut diimbau tak keluar dari kediaman masing-masing kecuali untuk keperluan mendesak. Terlebih, otoritas Taiwan telah meliburkan seluruh aktivitas kerja dan sekolah akibat badai itu.
Menurut informasi badan cuaca pusat (CWA) Taiwan, peringatan badai berlaku untuk seluruh wilayah di Pulau Taiwan selama Taifun Kong-rey menerjang daerah tersebut.
Badan cuaca Taiwan juga menyatakan, badai yang pertama kali terdeteksi di tenggara Pulau Taiwan tersebut diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 17 kilometer per jam saat menerjang daratan pulau tersebut, sebelum membelok ke arah utara.
Baca juga: Prabowo akan terima kunjungan PM Singapura pada awal November
Baca juga: Kemlu RI pastikan KJRI tangani kasus WNI meninggal di Hong Kong
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, KDEI Taipei terus memantau dan menjalin komunikasi dengan WNI dan simpul WNI di Taiwan untuk memastikan keselamatan mereka di tengah badai itu.
“Hingga saat ini kita tidak mendapatkan informasi adanya WNI yang terdampak Taifun Kong-rey,” ucap Judha dalam taklimat media di Jakarta, Kamis.
Sebagaimana dilaporkan KDEI Taipei, Taifun Kong-rey menyebabkan 27 korban luka dan memaksa lebih dari 2.200 warga di pesisir Taiwan mengungsi, kata dia.
Selain menimbulkan tanah longsor di sejumlah titik di pesisir timur Taiwan, taifun tersebut menyebabkan layanan kereta api dan sejumlah penerbangan ditangguhkan.
Untuk itu, KDEI Taipei terus mengimbau kepada WNI yang berada di Taiwan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Taifun Kong-rey beserta dampaknya, ucap Judha.
Sementara itu, KDEI Taipei melalui akun media sosialnya pada Rabu (30/10) mengimbau WNI di Taiwan untuk tetap mengikuti perkembangan informasi badai dari otoritas setempat ataupun dari KDEI.
WNI di Taiwan turut diimbau tak keluar dari kediaman masing-masing kecuali untuk keperluan mendesak. Terlebih, otoritas Taiwan telah meliburkan seluruh aktivitas kerja dan sekolah akibat badai itu.
Menurut informasi badan cuaca pusat (CWA) Taiwan, peringatan badai berlaku untuk seluruh wilayah di Pulau Taiwan selama Taifun Kong-rey menerjang daerah tersebut.
Badan cuaca Taiwan juga menyatakan, badai yang pertama kali terdeteksi di tenggara Pulau Taiwan tersebut diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 17 kilometer per jam saat menerjang daratan pulau tersebut, sebelum membelok ke arah utara.
Baca juga: Prabowo akan terima kunjungan PM Singapura pada awal November
Baca juga: Kemlu RI pastikan KJRI tangani kasus WNI meninggal di Hong Kong
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: