Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan sekitar 15 bus pariwisata untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang akan mudik Lebaran dari daerah itu.

"Jika ada penumpang mudik yang sifatnya insidentil, kita bisa gunakan angkutan pariwisata tersebut dan hal itu sudah kami koordinasikan kepada pihak-pihak terkait," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishub Infokom) Provinsi Bali Ketut Artika di Denpasar, Kamis.

Pihaknya memprediksi pada mudik Lebaran tahun ini akan terjadi lonjakan penumpang sekitar tiga sampai lima persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Selain akan disiagakan bus pariwisata, jika lonjakan penumpang benar-benar terjadi juga bisa dibantu dengan bus AKDP (angkutan kota dalam provinsi)," ujarnya.

Di sisi lain, tambah Artika, untuk membantu kelancaran pemudik juga dibentuk posko terpadu angkutan Lebaran. Masing-masing posko terpadu ada leading sectornya. Misalnya di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Padangbai itu akan dikoordinasikan oleh pihak Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP).

"Demikian juga ada posko terpadu di Terminal Ubung, Terminal Mengwi dan sebagainya. Dengan adanya posko-posko itu, paling tidak memudahkan untuk berkoordinasi dan memberikan informasi sedini mungkin kepada masyarakat pengguna jalan atau pemudik," ucapnya.

Pemudik, kata dia, juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan pada posko-posko terpadu tersebut.

Artika mengatakan, khusus untuk armada kapal yang disiagakan di Pelabuhan Gilimanuk, rencananya juga akan ada penambahan sebanyak tiga unit yakni dari sebelumnya 42 menjadi 45 armada.

"Tetapi itu sifatnya cadangan atau untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. Yang tidak kalah penting, harus diwaspadai adanya cuaca buruk karena bulan-bulan ini menjadi langganan adanya gelombang besar," katanya.