PAMA Group berkomitmen dalam penanganan stunting di wilayah site
31 Oktober 2024 18:03 WIB
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Group berkomitmen dalam penanganan stunting di wilayah operasionalnya melalui berbagai program kesehatan dan gizi. ANTARA/HO-Humas PAMA
Jakarta (ANTARA) - PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Group berkomitmen dalam penanganan stunting di wilayah operasionalnya melalui berbagai program kesehatan dan gizi, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung generasi yang sehat dan produktif.
CSR Sect. Head CSR PAMA Suryadi mengatakan bahwa berdasarkan data UNICEF (2018), 3 dari 10 anak berusia di bawah lima tahun menderita stunting, sedangkan 1 dari 10 mengalami kekurangan berat badan, 1 dari 5 orang anak usia sekolah dasar mengalami kelebihan berat badan.
Kemudian, berdasarkan Global Nutrition Report (2016) mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara.
"Berdasarkan data tersebut, sejak 2023 PAMA bekerja sama dengan Puskesmas yang berada di ring 1 area kerja PAMA Head Office dan jobsite untuk berupaya dalam menangani kasus stunting," kata Suryadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Program itu bertujuan untuk menurunkan prevalensi kasus balita stunting dengan program bertajuk GAK RUGI (Gerakan Ayo Ke Rumah Gizi), MAMA HEBAT (Mahir Masak Makanan Tepat untuk Balita), serta program lain yang meliputi kegiatan preventif, promotif, dan kuratif untuk menyelamatkan generasi bangsa agar terbebas dari stunting.
Hingga saat ini, lanjut Suryadi, terdapat 861 anak di bawah garis merah (berpotensi stunting) yang terus dipantau dan diberikan treatment oleh PAMA dan 227 anak yang sudah dinyatakan bebas stunting.
Kegiatan pokok penanganan dan pencegahan Balita stunting ialah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebanyak 3 kali selama masa intervensi minimal 66 hari dan melakukan pertemuan dengan kegiatan edukasi kesehatan.
Selain itu, penimbangan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), masak bersama menu PMT, serta adopsi perilaku baik (cuci tangan pakai sabun).
Pelaksana Kegiatan Program ini adalah Ibu Kader, Lintas Sektor (Kader PKK, Kantor Lurah), Ibu Balita dan CSR dengan sasarannya ialah balita stunting, balita gizi buruk, balita gizi kurang, balita underweight yang berada area kerja PAMA Head Office dan jobsite.
Suryadi menyampaikan bahwa semua program yang dilakukan PAMA sejak 2023 masih terus dilakukan hingga saat ini dan ke depannya.
Hal itu untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran serta dengan signifikan menekan kasus stunting yang ada di wilayah kerja PAMA Head Office dan jobsite dalam upaya penanganan stunting secara berkelanjutan.
"Harapannya bahwa kasus stunting ini bisa menjadi perhatian seluruh pihak termasuk orang tua balita. Program ini juga merupakan program kolaborasi PAMA Group melalui penyerahan bantuan program untuk penanganan stunting” kata Suryadi.
Baca juga: PAMA siap mendukung makan bergizi gratis Prabowo guna tekan stunting
Baca juga: PAMA transformasi visi bertajuk berkelanjutan-berbakti untuk negeri
CSR Sect. Head CSR PAMA Suryadi mengatakan bahwa berdasarkan data UNICEF (2018), 3 dari 10 anak berusia di bawah lima tahun menderita stunting, sedangkan 1 dari 10 mengalami kekurangan berat badan, 1 dari 5 orang anak usia sekolah dasar mengalami kelebihan berat badan.
Kemudian, berdasarkan Global Nutrition Report (2016) mencatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara.
"Berdasarkan data tersebut, sejak 2023 PAMA bekerja sama dengan Puskesmas yang berada di ring 1 area kerja PAMA Head Office dan jobsite untuk berupaya dalam menangani kasus stunting," kata Suryadi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Program itu bertujuan untuk menurunkan prevalensi kasus balita stunting dengan program bertajuk GAK RUGI (Gerakan Ayo Ke Rumah Gizi), MAMA HEBAT (Mahir Masak Makanan Tepat untuk Balita), serta program lain yang meliputi kegiatan preventif, promotif, dan kuratif untuk menyelamatkan generasi bangsa agar terbebas dari stunting.
Hingga saat ini, lanjut Suryadi, terdapat 861 anak di bawah garis merah (berpotensi stunting) yang terus dipantau dan diberikan treatment oleh PAMA dan 227 anak yang sudah dinyatakan bebas stunting.
Kegiatan pokok penanganan dan pencegahan Balita stunting ialah melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebanyak 3 kali selama masa intervensi minimal 66 hari dan melakukan pertemuan dengan kegiatan edukasi kesehatan.
Selain itu, penimbangan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), masak bersama menu PMT, serta adopsi perilaku baik (cuci tangan pakai sabun).
Pelaksana Kegiatan Program ini adalah Ibu Kader, Lintas Sektor (Kader PKK, Kantor Lurah), Ibu Balita dan CSR dengan sasarannya ialah balita stunting, balita gizi buruk, balita gizi kurang, balita underweight yang berada area kerja PAMA Head Office dan jobsite.
Suryadi menyampaikan bahwa semua program yang dilakukan PAMA sejak 2023 masih terus dilakukan hingga saat ini dan ke depannya.
Hal itu untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran serta dengan signifikan menekan kasus stunting yang ada di wilayah kerja PAMA Head Office dan jobsite dalam upaya penanganan stunting secara berkelanjutan.
"Harapannya bahwa kasus stunting ini bisa menjadi perhatian seluruh pihak termasuk orang tua balita. Program ini juga merupakan program kolaborasi PAMA Group melalui penyerahan bantuan program untuk penanganan stunting” kata Suryadi.
Baca juga: PAMA siap mendukung makan bergizi gratis Prabowo guna tekan stunting
Baca juga: PAMA transformasi visi bertajuk berkelanjutan-berbakti untuk negeri
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: