Kalbar (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat mencatat penurunan titik api dari sehari sebelumnya 29 kini menjadi empat titik di Kabupaten Kubu Raya pada Kamis.

"Titik api hari ini tercatat total ada lima, empat di antaranya di Kubu Raya, satu titik lain di Ketapang," kata Prakirawan BMKG Kalbar, Fitri Doyo Yuniati di Kubu Raya, Kamis.

Sehari sebelumnya, Rabu (30/10), titik api atau hotspot di Kalbar mencapai 65 yang dimana sebagian besar ada di Kubu Raya.

Ia menambahkan, berdasarkan data titik panas yang menggunakan sensor VIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA), Kubu Raya menyumbangkan 29 titik api.

"Dalam satu minggu ke depan indeks kemudahan karhutla dalam kategori aman," katanya.

Baca juga: Pemkab Kubu Raya imbau masyarakat tak bakar lahan
Baca juga: BPBD Kalbar: 13.057 hektare lahan terbakar di 13 kabupaten/kota


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya, Herry Purwoko mengatakan titik api yang sempat melanda dekat pemukiman di Kecamatan Sungai Raya sudah bisa diatasi.

Walaupun demikian pihaknya tetap berjibaku dengan menjinakkan titik api yang ada di daerah Kuala Dua.

Hingga saat ini BPBD Kubu Raya masih mendata luasan lahan yang terbakar selama beberapa hari ini. Untuk Kecamatan Sungai Raya saja, diprediksikan lahan yang terbakar lebih dari 10 hektare.

Sementara dari sembilan kecamatan, tiga kecamatan lain yang jadi atensi dan sering terjadi karhutla selain Sungai Raya adalah Sungai Ambawang, Rasau Jaya, dan Sungai Kakap.

Berdasarkan data BMKG, pada 1 November 2024 tiga kecamatan di Kubu Raya yakni Sungai Raya, Sungai Ambawang, Sungai Kakap diprediksikan hujan dengan intensitas lebat.

Baca juga: BPBD Kalbar pantau 163 hotspot di lima kabupaten
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu dan perusahaan sawit kolaborasi antisipasi karhutla
Baca juga: Polisi gelar apel gabungan antisipasi karhutla di batas RI-Malaysia