London (ANTARA) - Kementerian luar negeri Prancis, Jerman, dan Inggris pada Kamis meminta pembaruan segera layanan perbankan korespondensi Israel-Palestina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu malam oleh ketiga negara Eropa yang dikenal secara kolektif sebagai E3, mereka mendesak Israel untuk segera memperbarui pengaturan perbankan timbal balik untuk periode setidaknya satu tahun guna mencegah keruntuhan ekonomi di wilayah Palestina yang diduduki.
"Kami mendesak Pemerintah Israel untuk memperbarui kompensasi tanpa penundaan untuk periode setidaknya satu tahun, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan Protokol Paris," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Pernyataan itu juga menekankan bahwa kegagalan untuk memperbarui akan membahayakan keamanan regional dan merugikan bisnis Palestina maupun Israel.
“Kegagalan untuk memperbarui akan sepenuhnya menghentikan perdagangan lintas batas yang akan menjadi bencana bagi ekonomi Palestina," ucapnya.
Pernyataan tersebut lebih lanjutkan mengatakan E3 berkomitmen untuk bekerja sama dengan Israel dan Otoritas Palestina untuk terus melawan pendanaan terorisme.
Kendati demikian, mereka menegaskan bahwa kegagalan untuk memperbarui ganti rugi atau perpanjangan sementara lainnya, tidak dapat diterima dan akan menyebabkan kerusakan ekonomi serius bagi Israel dan Tepi Barat.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Amnesti Internasional kecam UU Israel terhadap UNRWA
Baca juga: Tentara Israel bunuh warga Palestina di kamp pengungsi Tepi Barat
Prancis, Jerman, dan Inggris desak Israel perbarui layanan perbankan
31 Oktober 2024 17:03 WIB
Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di kamp pengungsi Tulkarem di wilayah pendudukan Tepi Barat bagian utara pada Rabu (30/10/2024). /ANTARA/Anadolu/py
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: