CSR Pertamina Ternate dukung UMKM lokal milik disabilitas
31 Oktober 2024 16:50 WIB
Pertamina Fuel Terminal (FT) Ternate, dukung Koko Craft merupakan kelompok disabilitas yang bergerak dalam kerajinan tangan di Kelurahan Jambula Ternate, Kamis (31/10/2024). ANTARA/Abdul Fatah (Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberikan apresiasi kepada mitra binaan CSR Pertamina Fuel Terminal (FT) Ternate, Koko Craft merupakan kelompok disabilitas yang bergerak dalam kerajinan tangan di Kelurahan Jambula.
"Kelompok disabilitas ini termasuk dalam mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Fuel Terminal Ternate, kata “Koko” dalam bahasa Ternate berarti Bangkit. Mereka (Koko Craft) hebat bisa membuat bahan kain yang tidak terpakai, lalu diambil, kemudian jadi topi dan pakaian khas Ternate yang cantik. Program CSR dari Pertamina yang memberdayakan masyarakat disabilitas ini perlu kita apresiasi,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot di Ternate, Kamis.
Wamen ESDM diketahui sebelumnya ikut pelaksanaan Peresmian BBM Satu Harga bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Kepala BPH Migas Erika Retnowati; dan Pj Sekretariat Daerah Maluku Utara Abubakar Abdullah bertempat di Fuel Terminal Ternate, pada Rabu 30 Oktober 2024 kemarin.
Dia menyebut, kelompok ini memanfaatkan limbah non-B3 seperti tempurung kelapa dan kain sisa sebagai produk kerajinan tangan, kelompok disabilitas ini memiliki daya juang tinggi untuk mematahkan stigma masyarakat.
Setelah acara Peresmian BBM Satu Harga di Kantor FT Ternate, Aisah yang termasuk dalam kelompok disabilitas penerima manfaat program CSR Pertamina tersebut memberikan cenderamata berupa topi dan baju khas daerah Ternate kepada Wamen ESDM, Kepala BPH Migas serta Pj Sekda Maluku.
"Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokal," ujar Aisah.
Sunardi selaku Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan Program CSR Pertamina adalah contoh nyata dan menjadi kekuatan positif yang menginspirasi, memberdayakan, dan membawa berkah bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali.
“Apresiasi dari Wamen ESDM merupakan bukti bahwa Pertamina hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui program CSR yang berkelanjutan," ujarnya.
Sunardi pun berharap adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menunjukkan komitmen untuk memajukan kelompok ini secara berkelanjutan.
"Dari sini kedepannya perlu adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik Pemerintah dan Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM yang tangguh, berdaya saing dan mandiri," lanjut Sunardi.
Program CSR Pertamina Fuel Ternate bersama Kelompok Kerajinan Tangan Koko Craft bertujuan untuk mendukung Program Pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Poin 10 Berkurangnya Kesenjangan.
Baca juga: Wakil Menteri ESDM resmikan 14 penyalur BBM Satu Harga
Baca juga: Wamen ESDM resmikan 40 klaster BBM
"Kelompok disabilitas ini termasuk dalam mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Fuel Terminal Ternate, kata “Koko” dalam bahasa Ternate berarti Bangkit. Mereka (Koko Craft) hebat bisa membuat bahan kain yang tidak terpakai, lalu diambil, kemudian jadi topi dan pakaian khas Ternate yang cantik. Program CSR dari Pertamina yang memberdayakan masyarakat disabilitas ini perlu kita apresiasi,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot di Ternate, Kamis.
Wamen ESDM diketahui sebelumnya ikut pelaksanaan Peresmian BBM Satu Harga bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Kepala BPH Migas Erika Retnowati; dan Pj Sekretariat Daerah Maluku Utara Abubakar Abdullah bertempat di Fuel Terminal Ternate, pada Rabu 30 Oktober 2024 kemarin.
Dia menyebut, kelompok ini memanfaatkan limbah non-B3 seperti tempurung kelapa dan kain sisa sebagai produk kerajinan tangan, kelompok disabilitas ini memiliki daya juang tinggi untuk mematahkan stigma masyarakat.
Setelah acara Peresmian BBM Satu Harga di Kantor FT Ternate, Aisah yang termasuk dalam kelompok disabilitas penerima manfaat program CSR Pertamina tersebut memberikan cenderamata berupa topi dan baju khas daerah Ternate kepada Wamen ESDM, Kepala BPH Migas serta Pj Sekda Maluku.
"Kerajinan tangan yang kita lakukan menerapkan prinsip daur ulang, mengolah kain sisa tidak terpakai menjadi busana dengan kearifan lokal," ujar Aisah.
Sunardi selaku Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan Program CSR Pertamina adalah contoh nyata dan menjadi kekuatan positif yang menginspirasi, memberdayakan, dan membawa berkah bagi masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali.
“Apresiasi dari Wamen ESDM merupakan bukti bahwa Pertamina hadir untuk memberdayakan masyarakat melalui program CSR yang berkelanjutan," ujarnya.
Sunardi pun berharap adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menunjukkan komitmen untuk memajukan kelompok ini secara berkelanjutan.
"Dari sini kedepannya perlu adanya kolaborasi antar pemangku kepentingan baik Pemerintah dan Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM yang tangguh, berdaya saing dan mandiri," lanjut Sunardi.
Program CSR Pertamina Fuel Ternate bersama Kelompok Kerajinan Tangan Koko Craft bertujuan untuk mendukung Program Pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan Poin 10 Berkurangnya Kesenjangan.
Baca juga: Wakil Menteri ESDM resmikan 14 penyalur BBM Satu Harga
Baca juga: Wamen ESDM resmikan 40 klaster BBM
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: