Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman mengimbau agar masing-masing kubu capres-cawapres Pilpres 2014 dapat sabar menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saat ini sudah diumumkan hasil penghitungan sementara melalui quick count yang dilakukan berbagai lembaga survei. Hasilnya, kedua pihak sudah merasakan kemenangan. Dengan kondisi itu, saya harus mengimbau masing-masing kubu untuk menunggu hasil penghitungan suara yang riil dari KPU untuk menyatakan kemenangan," kata Sutarman dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Kapolri mengatakan, walaupun setiap kubu sudah mendeklarasikan kemenangannya berdasarkan hasil quick count (penghitungan cepat), tetapi tim sukses dan para pendukung dari kedua kubu diharapkan tidak terlarut dalam euforia.
"Tidak perlu turun ke jalan karena justru cenderung dapat menimbulkan berbagai masalah. Namun, bagaimanapun Polri tetap siap bekerja untuk mengamankan sekaligus untuk pelayanan kepada teman-teman kita yang turun ke jalan," ujarnya.
Sutarman pun menekankan agar semua pihak menghindari segala bentuk tindakan yang menyimpang dan anarkis yang dapat merugikan masyarakat.
"Karena demokrasi itu dibangun tentunya untuk menyejahterakan rakyat, untuk kedamaian dan keadilan, bukan untuk kekerasan," tegasnya.
Kapolri menyebutkan pengamanan maksimal sudah disiapkan untuk pengamanan di seluruh daerah sepanjang masa Pilpres 2014.
Menurut dia, kekuatan yang dikeluarkan untuk pengamanan Pilpres sudah maksimal karena Polri sudah mengerahkan dua pertiga dari keseluruhan jumlah personilnya untuk pengamanan, sedangkan sepertiga sisanya untuk fungsi pelayanan.
"Kami sudah siapkan petugas tambahan di 40 titik pengamanan, dan di tiap titik terdiri dari 400 personil Brimob untuk mengamankan bila terjadi kerawanan. Tetapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi," ujar Sutarman.
Kapolri imbau kedua kubu tunggu hasil resmi
9 Juli 2014 19:32 WIB
Kapolri Jenderal Pol Sutarman (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: