Presiden serukan semua pihak menahan diri
9 Juli 2014 17:47 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Menko Polhukam Djoko Suyanto (kanan) memberikan keterangan pers seusai menyalurkan hak suaranya pada Pilpres 2014 di TPS 06 Kompleks Sekolah Alam Cikeas, Bogor, Rabu (9/7). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap kedua pasangan capres-cawapres menghormati pilihan rakyat terhadap pemimpinnya dan bisa menerima hasil pilpres ini dengan baik. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu/nz/14).
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan gara semua pihak yang berkompetisi dalam pemilihan presiden 2014 menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang membuat keadaan memanas.
Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di kediaman di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu sore.
Hal itu dikemukakan presiden menanggapi dua kubu capres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei masing-masing pihak.
"Kapasitas saya sebagai presiden, sebagai Kepala Negara, yang tidak masuk ke kedua kubu, saya menyeru, berharap pihak-pihak tertentu, baik Pak Prabowo dan Pak Hatta dan timnya maupun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dan tim bisa tahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di antara kedua massa pendukung. Apalagi gerakan-gerakan di lapangan yang sangat rawan terhadap konflik horizontal," kata Presiden.
Presiden juga menyeru kepada para pemimpin dan elit untuk bisa memimpin pendukungnya masing-masing menahan diri terlebih dahulu sampai segala sesuatunya menjadi terang.
Presiden menambahkan, bila kemudian hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham maka diharapkan untuk menunggu hingga hasil hitungan sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum selesai. Sebab, hasil KPU merupakan rujukan dari pemilihan presiden sesungguhnya.
Presiden juga menyeru kepada rakyata Indonesia untuk turut serta menjaga situasi yang aman, tentram dan damai.
"Juga bisa menahan diri dari bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang menganggu ketertiban," kata Presiden.
Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di kediaman di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Rabu sore.
Hal itu dikemukakan presiden menanggapi dua kubu capres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla yang mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei masing-masing pihak.
"Kapasitas saya sebagai presiden, sebagai Kepala Negara, yang tidak masuk ke kedua kubu, saya menyeru, berharap pihak-pihak tertentu, baik Pak Prabowo dan Pak Hatta dan timnya maupun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dan tim bisa tahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di antara kedua massa pendukung. Apalagi gerakan-gerakan di lapangan yang sangat rawan terhadap konflik horizontal," kata Presiden.
Presiden juga menyeru kepada para pemimpin dan elit untuk bisa memimpin pendukungnya masing-masing menahan diri terlebih dahulu sampai segala sesuatunya menjadi terang.
Presiden menambahkan, bila kemudian hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham maka diharapkan untuk menunggu hingga hasil hitungan sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum selesai. Sebab, hasil KPU merupakan rujukan dari pemilihan presiden sesungguhnya.
Presiden juga menyeru kepada rakyata Indonesia untuk turut serta menjaga situasi yang aman, tentram dan damai.
"Juga bisa menahan diri dari bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang menganggu ketertiban," kata Presiden.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: