NCS manfaatkan digitalisasi tingkatkan produktivitas dan efisiensi
30 Oktober 2024 22:28 WIB
Ilustrasi - Pegawai perusahaan jasa logistik PT Nusantara Card Semesta (NCS) memanfaatkan digitalisasi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan. ANTARA/HO-NCS
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jasa pengiriman paket, barang, dan dokumen, PT Nusantara Card Semesta (NCS) memanfaatkan digitalisasi guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan.
"Dengan kata lain, efisiensi yang lebih besar, aktivitas operasional yang lebih gesit, pengambilan keputusan yang lebih baik hingga peningkatan pendapatan, akan diperoleh perusahaan jika mengadopsi teknologi digital dan itu yang dirasakan NCS hari ini," kata Direktur Utama NCS Reni Sitawati Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, melalui digitalisasi, NCS dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat respons terhadap perubahan pasar, serta mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
NCS telah melakukan transformasi digital sejak 2017, yakni ketika memperkenalkan aplikasi MyNCS ke publik. Aplikasi MyNCS memungkinkan pelanggan untuk melakukan cek ongkir, mengetahui lokasi cabang NCS terdekat serta melakukan input pengiriman barang atau makanan sesuai waktu yang dinginkan.
"Aplikasi MyNCS sudah digunakan oleh lebih dari 25 ribu user, dan selama September (2024) kemarin, nominal transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp19 juta," ujarnya.
Di samping itu, MyNCS juga didukung oleh UI/UX yang modern sehingga user friendly. Pelanggan juga bisa dengan mudah melihat lokasi cabang/counter terdekat karena telah terkoneksi dengan peta.
Reni menambahkan ke depannya masih ada potensi pengembangan digital yang ingin direalisasikan NCS, yakni sistem sortir robotic guna menjamin efisiensi dan efektivitas pada saat sortir barang.
"Untuk menunjang itu, kami telah di-support oleh tim IT yang mengerjakan secara inhouse seluruh proses digitalisasi yang telah kami inisiasi sendiri, mulai dari front end hingga back end-nya," tuturnya.
NCS juga terus berkomitmen untuk mendorong digitalisasi dan transformasi teknologi dalam semua aktivitas masyarakat, salah satunya melalui kegiatan "Pesantren Melek Digital".
Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, sosial, dan budaya memiliki peran yang sangat strategis di era sekarang ini. Namun, tidak semua pesantren memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara optimal.
Untuk itu, Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) dengan beberapa mitra, NCS salah satunya, menjalankan program "Pesantren Melek Digital" sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memajukan peran pesantren di Indonesia.
NCS bersama KOMISI berkeliling ke 12 pesantren di Pulau Jawa, dari September hingga pertengahan Oktober 2024 untuk melakukan edukasi serta berbagi pengetahuan tentang bagaimana pentingnya transformasi digital sekaligus mendorong pesantren agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan berkontribusi lebih, khususnya dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
Ia menuturkan bahwa hal itu sejalan dengan program kemandirian pesantren, salah satu program prioritas Kementerian Agama yang telah digulirkan sejak 2021 lalu.
Menurutnya, tujuannya adalah mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ke depan, NCS juga membuka kesempatan yang sangat luas untuk berkolaborasi bersama pesantren, salah satunya melalui kerja sama yang telah mitra agen.
"Nantinya, pesantren akan berlaku sebagai kepanjangan tangan dari bisnis pengiriman NCS, di mana layanannya selain bisa dinikmati oleh para santri, pengajar hingga karyawan pesantren, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pesantren yang ingin melakukan pengiriman," kata Reni.
Baca juga: SGN gencarkan digitalisasi demi capai swasembada gula
Baca juga: APDI & PT TDC harap pemerintah sempurnakan ekosistem transaksi digital
"Dengan kata lain, efisiensi yang lebih besar, aktivitas operasional yang lebih gesit, pengambilan keputusan yang lebih baik hingga peningkatan pendapatan, akan diperoleh perusahaan jika mengadopsi teknologi digital dan itu yang dirasakan NCS hari ini," kata Direktur Utama NCS Reni Sitawati Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, melalui digitalisasi, NCS dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat respons terhadap perubahan pasar, serta mengoptimalkan pengalaman pelanggan.
NCS telah melakukan transformasi digital sejak 2017, yakni ketika memperkenalkan aplikasi MyNCS ke publik. Aplikasi MyNCS memungkinkan pelanggan untuk melakukan cek ongkir, mengetahui lokasi cabang NCS terdekat serta melakukan input pengiriman barang atau makanan sesuai waktu yang dinginkan.
"Aplikasi MyNCS sudah digunakan oleh lebih dari 25 ribu user, dan selama September (2024) kemarin, nominal transaksinya sudah mencapai lebih dari Rp19 juta," ujarnya.
Di samping itu, MyNCS juga didukung oleh UI/UX yang modern sehingga user friendly. Pelanggan juga bisa dengan mudah melihat lokasi cabang/counter terdekat karena telah terkoneksi dengan peta.
Reni menambahkan ke depannya masih ada potensi pengembangan digital yang ingin direalisasikan NCS, yakni sistem sortir robotic guna menjamin efisiensi dan efektivitas pada saat sortir barang.
"Untuk menunjang itu, kami telah di-support oleh tim IT yang mengerjakan secara inhouse seluruh proses digitalisasi yang telah kami inisiasi sendiri, mulai dari front end hingga back end-nya," tuturnya.
NCS juga terus berkomitmen untuk mendorong digitalisasi dan transformasi teknologi dalam semua aktivitas masyarakat, salah satunya melalui kegiatan "Pesantren Melek Digital".
Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama, sosial, dan budaya memiliki peran yang sangat strategis di era sekarang ini. Namun, tidak semua pesantren memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi secara optimal.
Untuk itu, Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) dengan beberapa mitra, NCS salah satunya, menjalankan program "Pesantren Melek Digital" sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memajukan peran pesantren di Indonesia.
NCS bersama KOMISI berkeliling ke 12 pesantren di Pulau Jawa, dari September hingga pertengahan Oktober 2024 untuk melakukan edukasi serta berbagi pengetahuan tentang bagaimana pentingnya transformasi digital sekaligus mendorong pesantren agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan berkontribusi lebih, khususnya dalam pengembangan ekonomi masyarakat.
Ia menuturkan bahwa hal itu sejalan dengan program kemandirian pesantren, salah satu program prioritas Kementerian Agama yang telah digulirkan sejak 2021 lalu.
Menurutnya, tujuannya adalah mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ke depan, NCS juga membuka kesempatan yang sangat luas untuk berkolaborasi bersama pesantren, salah satunya melalui kerja sama yang telah mitra agen.
"Nantinya, pesantren akan berlaku sebagai kepanjangan tangan dari bisnis pengiriman NCS, di mana layanannya selain bisa dinikmati oleh para santri, pengajar hingga karyawan pesantren, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pesantren yang ingin melakukan pengiriman," kata Reni.
Baca juga: SGN gencarkan digitalisasi demi capai swasembada gula
Baca juga: APDI & PT TDC harap pemerintah sempurnakan ekosistem transaksi digital
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: