Jakarta (ANTARA) -
Generasi muda bisa merayakan Sumpah Pemuda dengan mengampanyekan dan memberikan contoh gaya hidup sehat kepada masyarakat dalam berbagai cara yang kreatif dan inovatif.
"Pemuda bisa berbagi informasi mengenai hidup sehat dan memberikan contoh dengan melakukan gaya hidup sehat, terlibat dalam kegiatan olahraga, dan kampanye lingkungan," kata dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK(K) ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Generasi muda memiliki potensi untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait peningkatan gizi atau gaya hidup sehat melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif. Dengan mengadopsi pola makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur, pemuda dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada lingkungan sekitar.

Baca juga: Gaya hidup yang dapat kurangi risiko stroke

Luciana juga menilai generasi muda dapat berperan sebagai agen perubahan dengan memberikan informasi dan edukasi mengenai pentingnya gizi yang baik melalui seminar, lokakarya, atau kampanye di sekolah dan komunitas. Selain itu, bergabung dengan organisasi yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi anak seperti pos pelayanan terpadu (posyandu) juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam penyuluhan gizi
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober, menurut Luciana, pemuda memiliki kontribusi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan gizi anak di Indonesia untuk menciptakan generasi yang sehat dan produktif.

Generasi muda diharapkan dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi positif, membangun solidaritas, dan menciptakan inovasi sosial.

"Dengan memanfaatkan potensi dan kreativitasnya, pemuda dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan gizi anak di Indonesia, yang siap menghadapi tantangan di masa depan," kata Luciana.

Baca juga: Kurangi kebiasaan buruk akibat stres, perlu literasi pola hidup sehat

Baca juga: Dokter: Gaya hidup tidak sehat jadi faktor risiko stroke di usia muda

Baca juga: Empat hal yang disarankan dokter onkologi untuk cegah kanker