DKI tingkatkan peran pemuda agar berkontribusi dalam membangun Jakarta
30 Oktober 2024 19:54 WIB
Warga Jakarta memenuhi Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro untuk mengikuti Festival Olahraga Rakyat (FOR) Jakarta Tahun 2024 yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, Minggu (27/10/2024). ANTARA/Instagram/@disporadkijkt.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan peran pemuda agar berkontribusi dalam membangun Jakarta menuju kota global melalui berbagai pembinaan yang selama ini telah dilakukan mulai dari bidang ekonomi, sains hingga olahraga.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan, saat ini Jakarta sedang menuju kota global sehingga harus mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap dunia.
"Pengaruh di bidang ekonomi, politik, budaya, otomatis untuk mendapat pengaruh di dunia pemudanya harus kita siapkan sebaik-baiknya," katanya.
Andri menyebutkan Dispora sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) mengadakan kegiatan seperti lomba kelompok ilmiah remaja, pemuda pelopor dan wirausaha muda pemula. Selain itu pertukaran pemuda antarprovinsi dan antarnegara, pemilihan duta pora hingga pemuda peduli lingkungan.
"Ini semua kami siapkan untuk mendukung Jakarta sebagai kota global. Pemuda pelopor. Kami ingin para pemuda mempunyai inovasi dalam pengembangan wilayah dan ajak para pemuda untuk aktif berperan dan berkontribusi memajukan Jakarta," katanya.
Baca juga: UI beri pelatihan hidroponik kepada pemuda Kepulauan Seribu
Menurut Andri, kegiatan pembinaan tersebut terus diadakan mengingat peran pemuda di Jakarta dan Indonesia yang sangat strategis sebagai katalisator pembangunan dan mempercepat pembangunan.
Dia merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan yang menetapkan bahwa pemuda berada pada rentang usia 16-30 tahun, yakni usia produktif.
Karena itu, pada usia tersebut harus dilakukan pembinaan secara terus menerus agar pemuda berkontribusi nyata terhadap pembangunan di Indonesia.
Pembinaan juga dilakukan guna mengatasi berbagai tantangan generasi muda khususnya di Jakarta ke depannya. Tantangan ini mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi
Dia mencatat, sekitar 25 persen penduduk di Jakarta tidak tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: 11 tokoh raih "Jakarta Youth Award 2024" pada peringatan Sumpah Pemuda
Selanjutnya, kata dia, sebanyak satu dari enam pemuda Jakarta sudah mulai merokok. Hal yang juga perlu mendapatkan perhatian, yakni sebanyak 30 persen pemuda di Jakarta tidak punya pekerjaan atau menganggur.
Menurut Andri, ini menjadi pekerjaan rumah berbagai pihak dan guna mengatasi tantangan tersebut maka kolaborasi menjadi upaya yang penting.
Di Pemprov DKI banyak SKPD yang melakukan pembinaan terhadap pemuda dan harus berkolaborasi dengan pihak terkait.
Ada 16 SKPD yang melakukan kegiatan untuk pembinaan kepemudaan seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi, Dinas Sosial dan lainnya. "Di SKPD lain masih banyak yang bersentuhan terkait kegiatan di Pemprov DKI," katanya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan, saat ini Jakarta sedang menuju kota global sehingga harus mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap dunia.
"Pengaruh di bidang ekonomi, politik, budaya, otomatis untuk mendapat pengaruh di dunia pemudanya harus kita siapkan sebaik-baiknya," katanya.
Andri menyebutkan Dispora sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) mengadakan kegiatan seperti lomba kelompok ilmiah remaja, pemuda pelopor dan wirausaha muda pemula. Selain itu pertukaran pemuda antarprovinsi dan antarnegara, pemilihan duta pora hingga pemuda peduli lingkungan.
"Ini semua kami siapkan untuk mendukung Jakarta sebagai kota global. Pemuda pelopor. Kami ingin para pemuda mempunyai inovasi dalam pengembangan wilayah dan ajak para pemuda untuk aktif berperan dan berkontribusi memajukan Jakarta," katanya.
Baca juga: UI beri pelatihan hidroponik kepada pemuda Kepulauan Seribu
Menurut Andri, kegiatan pembinaan tersebut terus diadakan mengingat peran pemuda di Jakarta dan Indonesia yang sangat strategis sebagai katalisator pembangunan dan mempercepat pembangunan.
Dia merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan yang menetapkan bahwa pemuda berada pada rentang usia 16-30 tahun, yakni usia produktif.
Karena itu, pada usia tersebut harus dilakukan pembinaan secara terus menerus agar pemuda berkontribusi nyata terhadap pembangunan di Indonesia.
Pembinaan juga dilakukan guna mengatasi berbagai tantangan generasi muda khususnya di Jakarta ke depannya. Tantangan ini mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi
Dia mencatat, sekitar 25 persen penduduk di Jakarta tidak tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: 11 tokoh raih "Jakarta Youth Award 2024" pada peringatan Sumpah Pemuda
Selanjutnya, kata dia, sebanyak satu dari enam pemuda Jakarta sudah mulai merokok. Hal yang juga perlu mendapatkan perhatian, yakni sebanyak 30 persen pemuda di Jakarta tidak punya pekerjaan atau menganggur.
Menurut Andri, ini menjadi pekerjaan rumah berbagai pihak dan guna mengatasi tantangan tersebut maka kolaborasi menjadi upaya yang penting.
Di Pemprov DKI banyak SKPD yang melakukan pembinaan terhadap pemuda dan harus berkolaborasi dengan pihak terkait.
Ada 16 SKPD yang melakukan kegiatan untuk pembinaan kepemudaan seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi, Dinas Sosial dan lainnya. "Di SKPD lain masih banyak yang bersentuhan terkait kegiatan di Pemprov DKI," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: