Sebagian pasien rumah sakit jiwa juga gunakan hak pilih
9 Juli 2014 11:56 WIB
Sebagian pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli juga mendapat kesempatan untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Bangli (ANTARA News) - Sebanyak 81 pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli juga menggunakan hak pilih mereka pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Pelaksanaannya dapat berjalan lancar karena mereka yang mencoblos ini adalah para pasien yang sudah direkomendasikan oleh para dokter," kata Wayan Murjana, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli, Rabu.
Ia mengatakan tidak semua pasien dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) maupun yang sudah mendapat rekomendasi menggunakan hak pilih mereka.
Menurut dia, ada 136 pasien dalam DPT yang mencakup pasien dan petugas rumah sakit jiwa, serta 87 pasien lain yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Ia menambahkan, hingga Selasa (8/7) sore jumlah pasien yang direkomendasikan oleh para dokter untuk menggunakan hak pilih ada 94 orang.
"Pasien yang tidak jadi memilih mungkin karena sakitnya kumat. Pasien gangguan jiwa kan bisa berubah sewaktu-waktu, jadi agak sulit diprediksi," ucapnya.
Ia menjelaskan pula bahwa sebelumnya petugas Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali sudah melakukan sosialisasi dan simulasi pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara di rumah sakit jiwa tersebut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli Dewa Agung Lidartawan mengatakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 merupakan pemilihan umum pertama yang memberi kesempatan memilih kepada pasien rumah sakit jiwa tersebut.
"Sekaligus ini menjadi sebuah pembelajaran, apakah pencoblosan dapat berjalan bagus. Kalau bagus, berarti rekomendasi yang diberikan dokter sudah tepat. Selain itu dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan pemilu ke depan yang lebih baik lagi," ucapnya.
Lidartawan optimistis pemilihan umum berjalan lancar tanpa gangguan di Bangli.
"Apalagi berkaca dari pengalaman Pemilu Legislatif 9 April lalu, bahwa KPU Bangli menjadi satu-satunya KPU di Pulau Dewata yang tidak ada masalah, meskipun saat itu prosesnya lebih rumit," katanya.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan calon, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Pelaksanaannya dapat berjalan lancar karena mereka yang mencoblos ini adalah para pasien yang sudah direkomendasikan oleh para dokter," kata Wayan Murjana, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli, Rabu.
Ia mengatakan tidak semua pasien dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) maupun yang sudah mendapat rekomendasi menggunakan hak pilih mereka.
Menurut dia, ada 136 pasien dalam DPT yang mencakup pasien dan petugas rumah sakit jiwa, serta 87 pasien lain yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Ia menambahkan, hingga Selasa (8/7) sore jumlah pasien yang direkomendasikan oleh para dokter untuk menggunakan hak pilih ada 94 orang.
"Pasien yang tidak jadi memilih mungkin karena sakitnya kumat. Pasien gangguan jiwa kan bisa berubah sewaktu-waktu, jadi agak sulit diprediksi," ucapnya.
Ia menjelaskan pula bahwa sebelumnya petugas Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali sudah melakukan sosialisasi dan simulasi pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara di rumah sakit jiwa tersebut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli Dewa Agung Lidartawan mengatakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 merupakan pemilihan umum pertama yang memberi kesempatan memilih kepada pasien rumah sakit jiwa tersebut.
"Sekaligus ini menjadi sebuah pembelajaran, apakah pencoblosan dapat berjalan bagus. Kalau bagus, berarti rekomendasi yang diberikan dokter sudah tepat. Selain itu dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan pemilu ke depan yang lebih baik lagi," ucapnya.
Lidartawan optimistis pemilihan umum berjalan lancar tanpa gangguan di Bangli.
"Apalagi berkaca dari pengalaman Pemilu Legislatif 9 April lalu, bahwa KPU Bangli menjadi satu-satunya KPU di Pulau Dewata yang tidak ada masalah, meskipun saat itu prosesnya lebih rumit," katanya.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan calon, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: