Menko: Ekonomi dan keuangan syariah dorong pertumbuhan berkelanjutan
30 Oktober 2024 13:26 WIB
Pembahasan penyelamatan PT Sritex. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi dan keuangan syariah berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Tema yang diangkat pada ISEF sangat relevan, di mana kita berupaya mengakselerasi perekonomian di tengah tantangan global yang semakin kompleks, dan ekonomi dan keuangan syariah mempunyai peran strategis guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Menko Airlangga dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta, Rabu.
Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan ISEF pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 di JCC Senayan Jakarta, yang mengangkat tema Synergy of Sharia Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.
Menurut Menko Airlangga, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat potensial karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim sebanyak 87 persen.
Ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat tiga secara global setelah Malaysia dan Arab Saudi, berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023.
“Arahan Bapak Presiden kita minta agar bidang investasi keuangan syariah, makanan minuman halal, fesyen mode, farmasi, kosmetik, hingga wisata yang ramah Muslim,” ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo inginkan PT Sritex tetap beroperasi
Baca juga: Prabowo minta proses perundingan IEU-CEPA segera diselesaikan
Selain itu, ia menuturkan kontribusi syariah dalam produk domestik bruto (PDB) mencapai 48,71 persen, dan ekonomi syariah juga mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pemerintah menargetkan Indonesia emas dengan fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Untuk itu, lanjut Menko Airlangga, visi pengembangan sektor produktif seperti syariah dan produk halal menjadi sangat penting.
“Dalam rangka mencapai visi Asta Cita kedua, pemerintahan Bapak Presiden dalam Kabinet Merah Putih bertekad untuk mendorong kemandirian nasional, dan salah satunya adalah kemajuan ekonomi syariah,” ujarnya.
Guna mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang lebih luas, ia mengatakan Kredit Usaha Rakyat berbasis syariah juga terus ditingkatkan, dan sinergi dan ekosistem yang lebih inklusif juga diperlukan.
“Saya berharap suksesnya ISEF menghasilkan karya inovatif dan produktif, sehingga sistem ekonomi dan keuangan syariah ini akan terus berkembang,” ujarnya.
Baca juga: ISEF 2024 canangkan empat program strategis perkuat ekonomi syariah
Baca juga: BI: ISEF memajukan ekonomi dan keuangan syariah
“Tema yang diangkat pada ISEF sangat relevan, di mana kita berupaya mengakselerasi perekonomian di tengah tantangan global yang semakin kompleks, dan ekonomi dan keuangan syariah mempunyai peran strategis guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Menko Airlangga dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta, Rabu.
Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan ISEF pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 di JCC Senayan Jakarta, yang mengangkat tema Synergy of Sharia Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.
Menurut Menko Airlangga, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat potensial karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim sebanyak 87 persen.
Ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat tiga secara global setelah Malaysia dan Arab Saudi, berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023.
“Arahan Bapak Presiden kita minta agar bidang investasi keuangan syariah, makanan minuman halal, fesyen mode, farmasi, kosmetik, hingga wisata yang ramah Muslim,” ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo inginkan PT Sritex tetap beroperasi
Baca juga: Prabowo minta proses perundingan IEU-CEPA segera diselesaikan
Selain itu, ia menuturkan kontribusi syariah dalam produk domestik bruto (PDB) mencapai 48,71 persen, dan ekonomi syariah juga mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pemerintah menargetkan Indonesia emas dengan fondasi pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Untuk itu, lanjut Menko Airlangga, visi pengembangan sektor produktif seperti syariah dan produk halal menjadi sangat penting.
“Dalam rangka mencapai visi Asta Cita kedua, pemerintahan Bapak Presiden dalam Kabinet Merah Putih bertekad untuk mendorong kemandirian nasional, dan salah satunya adalah kemajuan ekonomi syariah,” ujarnya.
Guna mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang lebih luas, ia mengatakan Kredit Usaha Rakyat berbasis syariah juga terus ditingkatkan, dan sinergi dan ekosistem yang lebih inklusif juga diperlukan.
“Saya berharap suksesnya ISEF menghasilkan karya inovatif dan produktif, sehingga sistem ekonomi dan keuangan syariah ini akan terus berkembang,” ujarnya.
Baca juga: ISEF 2024 canangkan empat program strategis perkuat ekonomi syariah
Baca juga: BI: ISEF memajukan ekonomi dan keuangan syariah
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: