Semarang (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dalam kunjungan kerjanya di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (29/10) menegaskan peran masyarakat di tingkat RT/RW hingga kota dan kabupaten sangat berpengaruh dalam menyukseskan program pemerintah tersebut.

Untuk bisa terus menyukseskan kegiatan program tersebut, Kemensos terus memperbaharui dan menyempurnakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga pemberian bansos ini tidak meleset ke warga yang tidak membutuhkan. Data itu setiap bulan diperbarui oleh Kemensos setelah mendapatkan surat dari bupati wali kota se-Indonesia.

DTKS merupakan pondasi penting bagi suksesnya berbagai program bantuan yang dihadirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial. Dalam hal ini, DTKS juga berperan untuk memberikan rasa adil kepada warga yang membutuhkan.

Oleh karenanya, penting untuk melibatkan berbagai pihak dalam mengusulkan nama dan juga keluarga-keluarga di Indonesia yang membutuhkan bantuan dari pemerintah, baik untuk warga lanjut usia, anak sekolah, yatim piatu, hingga masyarakat kaum disabilitas.

Kemensos juga membuka peluang bagi masyarakat yang hendak terlibat aktif untuk merekomendasikan keluarga, saudara, dan juga tetangga yang membutuhkan, namun belum mendapatkan kesempatan bantuan dari pemerintah melalui website yang sudah disediakan.

Melalui website, masyarakat dapat membantu melancarkan program tersebut, sehingga dapat dirasakan oleh semua kalangan yang memang benar-benar masuk kriteria untuk dibantu oleh pemerintah.

Kementerian Sosial meminta masyarakat, jika melihat ada warga yang semestinya tidak mendapatkan, namun muncul sebagai penerima berhak mendapatkan, hal itu perlu dikoreksi lewat cek bansos. Di bagian koreksi itu akan ada pilihan untuk usul sanggah.


Tidak menyalahgunakan

Kementerian Sosial menegaskan kepada masyarakat agar penggunaan bantuan tunai tidak disalahgunakan oleh keluarga, terlebih jika digunakan untuk berbagai hal yang tidak memberikan dampak atau manfaat kepada penerima.

Penyalahgunaan itu justru merugikan dan memperlambat program yang dalam visi misinya bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan risiko sosial kesejahteraan ekonomi dan kebutuhan pangan.

Di Semarang, Kemensos menggelontorkan dana Rp57.655.000.000 untuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyasar 26 ribu kepala keluarga (KK).

Selanjutnya Kemensos juga menggelontorkan dana untuk bisa menyejahterakan masyarakat di Semarang sebesar Rp7.295.000.000 yang akan disalurkan ke 36 ribu KK, dengan nilai per-keluarga mendapatkan bantuan Rp200 ribu.

Sementara untuk program selanjutnya, yakni Yatim dan Piatu (Yapi) sebesar Rp3.532.400.000 yang menyasar 380 ribu anak yatim piatu, dengan satu anak mendapatkan bantuan Rp200 ribu.

Dengan demikian, jika semua bantuan tersebut dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat, baik di Semarang maupun daerah lain seluruh Indonesia, dapat terpenuhi kebutuhannya melalui bantuan-bantuan tersebut.

Tidak hanya itu, pemerintah juga memiliki program yang membantu mengatasi gizi para lansia, melalui bantuan permakanan yang dikirimkan setiap hari, pagi dan siang hari, dengan total anggaran untuk Kota Semarang sebesar Rp2.627.288.000.

Warung kelontong bantuan dari Kemensos yang diterima oleh Sumarjo asal Semarang Utara, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2024).(ANTARA/Chairul Rohman)
Para warga yang membutuhkan bantuan berwirasusaha, pemerintah juga menyediakannya, seperti yang diterima oleh Sumarjo.

Lelaki paruh baya itu mendapatkan bantuan untuk berjualan warung kelontong di depan halaman rumahnya. Dalam program ini, bantuan yang diterima, seperti alat pendingin minuman, hingga etalase untuk menjajakan jualan sembako.

Sumarjo mengaku senang menerima bantuan itu yang dinilainya sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap masyarakat di tingkat bawah atau masyarakat atau rakyat kecil.

Bantuan tersebut sangat berguna untuk melengkapi kebutuhannya sehari-hari dari hasil dagangan tersebut. Sumarjo yang tidak memiliki kegiatan karena keterbatasan usia, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut.

Sementara lansia yang mendapatkan bantuan permakanan, sembako, dan juga kasur untuk beristirahat mengaku bahagia dengan adanya program tersebut.

Dengan bantuan itu, mereka dapat memenuhi gizi dan juga nutrisi yang selama ini jarang terpenuhi. Mereka mendapatkan bantuan makan pada pagi dan siang ini, selama kurang lebih satu tahun.

Salah satu penerima adalah Sri Amini, perempuan sebatang kara yang sudah berusia 86 tahun, menyatakan bahagian dan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan makanan dan kasur.

Sementara itu, keluarga lainnya yang disambangi oleh Gus Ipul dalam kunjungannya di Semarang adalah Silvi April Mayangsari (13) dan ibunya, Eliana Wahyuni (53) yang tinggal dalam keterbatasan ekonomi.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berkunjung ke salah satu penerima manfaat bantuan YAPI (Yatim, Piatu, Yatim Piatu) dan juga wirausaha di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/10/2024). (ANTARA/Chairul Rohman)
Keduanya yang tinggal di rumah petakan dengan atap tidak layak, membuat bantuan tersebut memberikan harapan untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.

Eliana mendapatkan bantuan untuk berwirausaha, degan berjualan jagung bakar di depan halaman rumah tetangganya. Rumahnya yang masuk ke dalam jalan sempit membuat dirinya harus meminjam lahan tetangganya itu.

Dia sangat yakin bahwa bantuan ini dapat meningkatkan hasil penjualannya. Biasanya dia hanya mendapatkan omzet Rp30 ribu hingga Rp50 ribu setiap harinya. Dari omzet itu, keuntungan bersih yang didapat hanya Rp100 ribu setiap pekan.

Dengan tampilan gerobak yang sudah terlihat bersih dan baru hasil bantuan pemerintah, dirinya yakin bisa mendapatkan lebih banyak pembeli. Besar harapannya, dengan yang omzet lebih besar, nantinya bisa meningkatkan taraf hidup keluarga.

Sambil menahan rasa haru, ia bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah hadir membantu memenuhi keperluannya untuk berusaha mendapatkan penghasilan dengan fasilitas yang lebih baik.

Mengenai pengawasan bantuan, Kemensos mengingatkan kembali masyarakat untuk memanfaatkannya betul-betul untuk keperluan dan meningkatkan taraf hidup. Para pendamping sosial di daerah juga diingatkan untuk betul-betul mengawasi bantuan tersebut sehingga tepat guna.

Oleh karena itu, penting mengajak semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan sosial tersebut.

Hal tersebut juga menjadi mandat penting dari Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial, yang pernah menjabat di masa kepemimpinan Joko Widodo selama 1 bulan lebih itu.

Untuk menjalankan mandat dari negara, Menteri Sosial Saifullah Yusuf senantiasa meninjau langsung ke berbagai daerah agar tidak ada bantuan yang disalahgunakan dan juga betul-betul menyasar masyarakat yang membutuhkan.