Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Uni Eropa (EU) untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Sujiro Seam menekankan pentingnya diplomasi hijau bagi perdamaian dan kemakmuran.

"Diplomasi hijau juga berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran," kata Sujiro dalam wawancara khusus dengan ANTARA, di Jakarta, Minggu (27/10).

Dia menyebutkan bahwa dalam tatanan internasional, prioritas utama dalam hubungan adalah untuk menjaga perdamaian dan mencapai kemakmuran bagi masyarakat.

Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi, degradasi lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati menjadi semakin besar.

"Krisis iklim, krisis polusi, krisis air, dan krisis lingkungan ini merupakan sumber konflik. Jadi, jika kita tidak mengatasi ancaman-ancaman ini kita akan sampai pada situasi yang memungkinkan terjadinya kekerasan," katanya.

Baca juga: Indonesia tampilkan diplomasi hijau dalam isu transisi energi

Oleh karena itu, diplomasi hijau --suatu upaya untuk mendorong masyarakat menghadapi tantangan-tantangan lingkungan-- penting dilakukan guna mencapai perdamaian dan juga kesejahteraan.

Sementara itu, tantangan-tantangan lingkungan tersebut tidak hanya perlu diatasi dengan mengupayakan kebijakan publik, tetapi juga upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat kepada perilaku hidup yang lebih berkelanjutan.

Untuk itu, menurut Sujiro, diplomasi hijau perlu dipromosikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya mengubah perilaku hidup kepada cara hidup yang lebih berkelanjutan demi melestarikan lingkungan.

"Artinya, kita tidak bisa terus tumbuh dengan pola yang sama. Jadi, semua orang perlu menyadari bahwa sumber daya di planet ini terbatas. Oleh karena itu, kita harus meminimalkan dampak dari pertumbuhan (ekonomi, red) kita terhadap lingkungan dan sumber daya," kata dia.

"Jadi, ini adalah konsep pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan. Jadi, perdamaian dan kesejahteraan memang selalu menjadi tujuan diplomasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perlu ada peningkatan kesadaran terhadap tantangan lingkungan yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, diplomasi hijau ini penting," ujar Sujiro.

Baca juga: Indonesia-Timor Leste lakukan diplomasi hijau