ISEF 2024 canangkan empat program strategis perkuat ekonomi syariah
30 Oktober 2024 11:33 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). . ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym
Jakarta (ANTARA) - Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 meluncurkan empat program strategis guna memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional.
“Kita resmikan empat pencanangan dalam memajukan ekonomi syariah Indonesia,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam pembukaan ISEF 2024 di Jakarta, Rabu.
Empat program strategis tersebut adalah Halal Traceability, Sharia Restricted Investment Account (SRIA), digitalisasi ekonomi pesantren, serta Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI).
Perry menuturkan pencanangan aplikasi Halal Traceability bertujuan untuk memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi guna memfasilitasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen.
“Ini sebagai upaya guna tidak hanya melaksanakan amanat undang-undang tapi mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terkemuka dunia. Itulah pencanangan yang pertama,” ujarnya.
Baca juga: BI: ISEF memajukan ekonomi dan keuangan syariah
Baca juga: BI: Empat pelaku usaha Papua ikut Indonesia Sharia Economic Festival
Selanjutnya, digitalisasi produk pesantren mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren.
“Terima kasih para pengusaha-pengusaha di pondok pesantren untuk kolaborasi ini. Platform ini diharapkan memperkuat kemandirian ekonomi pesantren melalui implementasi teknologi digital yang mendukung integrasi tata kelola unit usaha dan unit keuangan maupun unit pondok pesantren,” tuturnya.
Lebih lanjut Perry menuturkan pencanangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) merupakan implementasi amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
“Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, OJK, LPS dan KSSK yang bersama-sama untuk menggagas dan meluncurkan ini sehingga produk investasi khas perbankan syariah itu semakin digemari masyarakat. Dengan demikian, bank syariah dapat menggalang dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya pada proyek-proyek spesifik berbasis akad bagi hasil, profit sharing,” ujarnya.
Pencanangan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif menggunakan pemodelan yang terintegratif.
“Inilah empat pencanangan yang Insya Allah sebagai wujud kita supaya kita bersama-sama memajukan ekonomi keuangan syariah kita, supaya kita mendapatkan keberkahan dan kita niatkan semuanya ini sebagai ibadah kita,” ujarnya.
Baca juga: BI: FESyar Jawa catat transaksi hingga Rp23,59 miliar
Baca juga: BI: Fesyar Jawa 2024 dukung pengembangan UMKM syariah
“Kita resmikan empat pencanangan dalam memajukan ekonomi syariah Indonesia,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam pembukaan ISEF 2024 di Jakarta, Rabu.
Empat program strategis tersebut adalah Halal Traceability, Sharia Restricted Investment Account (SRIA), digitalisasi ekonomi pesantren, serta Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI).
Perry menuturkan pencanangan aplikasi Halal Traceability bertujuan untuk memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi guna memfasilitasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen.
“Ini sebagai upaya guna tidak hanya melaksanakan amanat undang-undang tapi mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terkemuka dunia. Itulah pencanangan yang pertama,” ujarnya.
Baca juga: BI: ISEF memajukan ekonomi dan keuangan syariah
Baca juga: BI: Empat pelaku usaha Papua ikut Indonesia Sharia Economic Festival
Selanjutnya, digitalisasi produk pesantren mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren.
“Terima kasih para pengusaha-pengusaha di pondok pesantren untuk kolaborasi ini. Platform ini diharapkan memperkuat kemandirian ekonomi pesantren melalui implementasi teknologi digital yang mendukung integrasi tata kelola unit usaha dan unit keuangan maupun unit pondok pesantren,” tuturnya.
Lebih lanjut Perry menuturkan pencanangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) merupakan implementasi amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
“Terima kasih kepada Kementerian Keuangan, OJK, LPS dan KSSK yang bersama-sama untuk menggagas dan meluncurkan ini sehingga produk investasi khas perbankan syariah itu semakin digemari masyarakat. Dengan demikian, bank syariah dapat menggalang dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya pada proyek-proyek spesifik berbasis akad bagi hasil, profit sharing,” ujarnya.
Pencanangan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif menggunakan pemodelan yang terintegratif.
“Inilah empat pencanangan yang Insya Allah sebagai wujud kita supaya kita bersama-sama memajukan ekonomi keuangan syariah kita, supaya kita mendapatkan keberkahan dan kita niatkan semuanya ini sebagai ibadah kita,” ujarnya.
Baca juga: BI: FESyar Jawa catat transaksi hingga Rp23,59 miliar
Baca juga: BI: Fesyar Jawa 2024 dukung pengembangan UMKM syariah
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: