"Kita berharap angka stunting dapat ditekan secara signifikan untuk mendukung generasi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif," kata Wihaji saat kunjungan kerja ke Desa Pasar Keong Kabupaten Lebak, Banten, Rabu
Pemerintah komitmen untuk mengatasi prevalensi stunting melalui sinergi lintas sektor dengan fokus pada peningkatan kesehatan ibu dan anak serta peran strategis masyarakat setempat.
Baca juga: Menteri KPK/BKKBN roadshow percepatan stunting di Lebak
Selain itu, juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan bedah rumah untuk keluarga risiko stunting (KRS).
Selanjutnya, Menteri KPK/BKKBN mengunjungi rumah keluarga yang berisiko stunting, khususnya kepada ibu hamil.
Program ini , kata dia, diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal keluarga, yang turut berperan dalam mengurangi risiko stunting melalui perbaikan sanitasi, kesehatan, dan kelayakan tempat tinggal.
Menteri KPK/BKKBN, juga meninjau program Bangga Kencana dan program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di sejumlah program utama, seperti kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan posyandu sebagai garda terdepan pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Kegiatan ini juga meliputi layanan keluarga berencana (KB) dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implan dan IUD, penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin (CATIN), serta pemberdayaan ekonomi melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Baca juga: Dokter jelaskan dampak stunting pada anak
Selain itu, Menteri KPK/BKKBN juga memberikan bantuan sembako secara simbolis kepada 100 keluarga berisiko stunting dan melantik bapak asuh dan bunda asuh anak Stunting (BAAS) sebagai bentuk apresiasi kepada individu dan organisasi yang terlibat.
Menteri KPK/BKKBN temu wicara dengan stakeholder (pemangku jabatan) dan masyarakat didampingi oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan Pj Bupati Lebak Gunawan Rusminto sambil berdiskusi dengan masyarakat serta pemangku kepentingan.
Baca juga: Praktisi ingatkan pemberian MPASI bagian dari pencegahan stunting
Kunjungan Program "Genre Goes to Pesantren" melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan, Menteri mengunjungi pesantren dalam program "Genre Goes to Pesantren" yang berfokus pada edukasi kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga bagi santri.
Diharapkan, santri dapat menjadi penggerak dalam pencegahan stunting dan peningkatan kualitas keluarga di masa depan," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia tahun 2023 tercatat 21,5 persen dan hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya 21,6 persen.