Moskow (ANTARA News) - Presiden Vladimir Putin pada Senin mengatakan Rusia telah mengekspor senjata senilai 5,6 miliar dolar AS dalam enam bulan pertama tahun ini, dan portofolio keseluruhan pesanan ekspor telah tumbuh hampir 50 miliar dolar AS.

Menyebut volume ekspor "sangat mengesankan dan substansial," Putin mendesak komisi negara untuk kerja sama teknis militer internasional agar lebih mendorong senjata Rusia.

"Hal ini penting untuk memfasilitasi kemajuan hubungan internasional yang ada dan prospektif kami dalam lingkup itu, meningkatkan kehadiran Rusia di pasar senjata global," katanya, seperti dilaporkan Xinhua.

Secara khusus, presiden mengatakan Rusia akan tetap menjadi salah satu pemasok terkemuka kapal angkatan laut di dunia.

"Potensi pasar produk ini sangat besar ... Negara-negara di dunia berencana mengalokasikan sekitar 100 miliar dolar AS untuk melengkapi kembali armada mereka dalam beberapa tahun ke depan," kata kantor berita Itar-Tass mengutip pernyataan Putin.

Memperhatikan tingkat persaingan di pasar kapal angkatan laut yang "sangat tinggi," ia memerintahkan komisi untuk "mengikuti dengan penuh perhatian semua kecenderungan dalam bidang ini" dan membuat usulan-usulan konkret tentang perluasan pangsa pasar Rusia.

Selain itu, Putin menegaskan pentingnya penggantian impor yang berhubungan dengan peralatan militer asing dengan produksi dalam negeri yang sama, sebuah kebijakan yang menjadi penting setelah pertikaian Rusia dengan Ukraina, pemasok tradisional suku cadang dan sistem untuk angkatan bersenjata Moskow.

Rusia, pengekspor senjata terkemuka dunia, menjual sekitar senilai 15,7 miliar dolar AS senjata ke luar negeri -- terutama senapan, peluru kendali dan jet tempur -- pada 2013. Tahun lalu, Rusia menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat berdasarkan volume penjualan senjata.

Senjata buatan Rusia dipasok ke 66 negara, dan Moskow memiliki perjanjian kerja sama teknis militer dengan 85 negara.

(Uu.A026)