FIFA bantah pihaknya memiliki "rencana rahasia"
7 Juli 2014 23:45 WIB
ilustrasi Pemain sayap Brasil Neymar meringis setelah bertabrakan dengan pemain Kolumbia Camilo Zuniga (tidak terlihat) dalam babak perempat final Piala Dunia 2014 di arena Castelao, Fortaleza, Jumat (4/7). (ANTARA FOTO/REUTERS/Fabrizio Bensch/djo/14)
Rio de Janeiro (ANTARA News) - FIFA dengan marah balas menyerang terhadap tudingan-tudingan bahwa para wasit diminta untuk tidak memberi kartu kuning dan kartu merah pada Senin, menyusul pertandingan keras di perempat final Piala Dunia antara Brasil dan Chile.
Juru bicara badan sepak bola dunia Walter De Gregorio berkata pada konferensi pers bahwa laporan di Jerman yang menyebutkan adanya "rencana rahasia" untuk mendesak para wasit memberikan kartu seminimal mungkin adalah hal "yang tidak dapat diterima."
"(Tuduhan) itu bahwa terdapat rencana rahasia untuk tidak memberi sanksi kartu kuning atau kartu merah, yang mungkin beresiko atau mentoleransi pemain-pemain yang cedera, merupakan hal yang tidak diterima," kata Gregorio.
"Kami tidak dapat menerima bahwa ada rencana rahasia dari FIFA."
Bantahan-bantahan tidak biasa De Gregorio terjadi dua pekan setelah adanya kontroversi menyusul kemenangan Brasil di perempat final di mana penyerang bintang Neymar harus mendapat cedera yang mengakhiri kiprahnya di turnamen ini.
De Gregorio mengatakan FIFA diharapkan akan mengumumkan apakah pihaknya akan membuka atau tidak penyelidikan disiplin terhadap pemain Kolombia yang terlibat dalam insiden Neymar, Juan Camilo Zuniga.
Kepemimpinan wasit Carlos Velasco Carballo di pertandingan itu juga mendapat banyak kritik, di mana banyak pihak mengklaim bahwa wasit Spanyol itu menunggu terlalu lama untuk mengeluarkan kartu kuning pertamanya.
Sang wasit memutuskan terjadi 41 pelanggaran sebelum mengeluarkan kartu kuning pertamanya di pertandingan itu. Bintang Kolombia James Rodriguez berulang kali dilanggar para pemain Brasil sepanjang pertandingan, demikian AFP.
(H-RF)
Juru bicara badan sepak bola dunia Walter De Gregorio berkata pada konferensi pers bahwa laporan di Jerman yang menyebutkan adanya "rencana rahasia" untuk mendesak para wasit memberikan kartu seminimal mungkin adalah hal "yang tidak dapat diterima."
"(Tuduhan) itu bahwa terdapat rencana rahasia untuk tidak memberi sanksi kartu kuning atau kartu merah, yang mungkin beresiko atau mentoleransi pemain-pemain yang cedera, merupakan hal yang tidak diterima," kata Gregorio.
"Kami tidak dapat menerima bahwa ada rencana rahasia dari FIFA."
Bantahan-bantahan tidak biasa De Gregorio terjadi dua pekan setelah adanya kontroversi menyusul kemenangan Brasil di perempat final di mana penyerang bintang Neymar harus mendapat cedera yang mengakhiri kiprahnya di turnamen ini.
De Gregorio mengatakan FIFA diharapkan akan mengumumkan apakah pihaknya akan membuka atau tidak penyelidikan disiplin terhadap pemain Kolombia yang terlibat dalam insiden Neymar, Juan Camilo Zuniga.
Kepemimpinan wasit Carlos Velasco Carballo di pertandingan itu juga mendapat banyak kritik, di mana banyak pihak mengklaim bahwa wasit Spanyol itu menunggu terlalu lama untuk mengeluarkan kartu kuning pertamanya.
Sang wasit memutuskan terjadi 41 pelanggaran sebelum mengeluarkan kartu kuning pertamanya di pertandingan itu. Bintang Kolombia James Rodriguez berulang kali dilanggar para pemain Brasil sepanjang pertandingan, demikian AFP.
(H-RF)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: