IHSG BEI ditutup melemah dipimpin sektor energi
29 Oktober 2024 17:04 WIB
Arsip Foto - Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui layar komputer, di Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG ditutup melemah 28,02 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.606,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,78 poin atau 0,51 persen ke posisi 930,07.
“Investor mempersiapkan diri menghadapi pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS) dan rilis sejumlah data penting ekonomi AS pada pekan ini, yang dapat menentukan keputusan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS The Fed berkaitan dengan suku bunga acuan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Para pelaku mengantisipasi potensi prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang mana kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi saham dan Bitcoin dibandingkan dengan kemenangan kandidat dari Partai Demokrat.
Sejumlah data penting ekonomi AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024, PCE Price Index, dan Non-Farm Payrolls dijadwalkan rilis pada pekan ini akan menguji pandangan mengenai soft-landing (perlambatan aktivitas ekonomi tanpa memicu resesi).
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor infrastruktur paling tinggi, yaitu 1,01 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,90 persen dan 0,64 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,99 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 0,90 persen dan minus 0,75 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BUVA, PPRI, LPPS, INPC, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DYAN, OKAS, TOTL, JMAS dan IBOS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.689 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan 28,75 miliar lembar saham senilai Rp10,90 triliun. Sebanyak 249 saham naik, 305 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain Indeks Nikkei menguat 298,19 poin atau 0,77 persen ke 38.903,69, indeks Hang Seng menguat 101,78 poin atau 0,49 persen ke 20.701,14, indeks Shanghai melemah 35,79 poin atau 1,08 persen ke 3.286,40, dan Indeks Straits Times melemah 6,28 poin atau 0,18 persen ke 3.590,36.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka melemah 4,56 poin
Baca juga: IHSG berpotensi rebound di tengah 'wait and see' data inflasi domestik
IHSG ditutup melemah 28,02 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.606,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,78 poin atau 0,51 persen ke posisi 930,07.
“Investor mempersiapkan diri menghadapi pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS) dan rilis sejumlah data penting ekonomi AS pada pekan ini, yang dapat menentukan keputusan yang akan diambil oleh Bank Sentral AS The Fed berkaitan dengan suku bunga acuan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Para pelaku mengantisipasi potensi prospek kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang mana kemenangan Trump akan menjadi katalis positif bagi saham dan Bitcoin dibandingkan dengan kemenangan kandidat dari Partai Demokrat.
Sejumlah data penting ekonomi AS, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2024, PCE Price Index, dan Non-Farm Payrolls dijadwalkan rilis pada pekan ini akan menguji pandangan mengenai soft-landing (perlambatan aktivitas ekonomi tanpa memicu resesi).
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan sektor infrastruktur paling tinggi, yaitu 1,01 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,90 persen dan 0,64 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,99 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor keuangan yang masing-masing minus sebesar 0,90 persen dan minus 0,75 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BUVA, PPRI, LPPS, INPC, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni DYAN, OKAS, TOTL, JMAS dan IBOS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.689 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan 28,75 miliar lembar saham senilai Rp10,90 triliun. Sebanyak 249 saham naik, 305 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain Indeks Nikkei menguat 298,19 poin atau 0,77 persen ke 38.903,69, indeks Hang Seng menguat 101,78 poin atau 0,49 persen ke 20.701,14, indeks Shanghai melemah 35,79 poin atau 1,08 persen ke 3.286,40, dan Indeks Straits Times melemah 6,28 poin atau 0,18 persen ke 3.590,36.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka melemah 4,56 poin
Baca juga: IHSG berpotensi rebound di tengah 'wait and see' data inflasi domestik
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: